CURUP, CE - Kesenian kuda kepang merupakan bentuk kesenian masyarakat yang berasal dari tanah Jawa. Akan tetapi untuk saat ini sendiri, kesenian kuda kepang bukan hanya ada di tanah Jawa saja, melainkan di Kabupaten Rejang Lebong. Dikatakan oleh Giran selaku penasehat dari kelompok kesenian kuda kepang Mekar Budoyo yang berasal dari Kelurahan Air Bang. Dirinya mengatakan untuk saat ini saja di Rejang Lebong sendiri terdapat sekitar 29 kelompok kesenian kuda kepang yang tersebar di beberapa Kelurahan dan juga Desa.
"Saat ini ada sekitar 29 kelompok kesenian kuda kepang yang ada di Rejang Lebong ini, bahkan ada yang dalam satu desa ada dua kelompok," sampainya. Dengan jumlah kelompok kuda kepang yang sudah sebanyak itu, Giran berharap hendaknya pemerintah lebih memperhatikan lagi mengenai eksistensi dan juga keberadaan mereka para kelompok kuda kepang. "Kami sangat mengharapkan perhatian dari pihak terkait terutama dari dinas pariwisata dan juga kebudayaan yang seharusnya bersentuhan langsung dengan orang-orang dan kelompok kesienian seperti kami ini," ujarnya. Giran juga menyampaikan bahwasanya memang tradisi kuda kepang ini merupakan kebudayaan yang berasal dari tanah jawa, kan tetapi seiring perkembangannya, bisa dikatakan budaya ini telah berevolusi dalam artian dianggap sudah menjadi kekayaan budaya bersama. "Memang identikya permainan ini diidentikkan dengan masyarakat jawa, kan tetapi pada kenyatannya saat ini, tidak sedikit masyarakat Rejang Lebong khusunya yang menjadi bebrapa anggota dari kelompokn kesenian kuda kepang ini. Tidak usah kita ambil contoh jauh-jauh, misalnya saja pada kelompok kuda kepang kami, dari 35 orang anggota peserta yang aktif, tedapat 10 orang yang asalnya dari tanah Rejang sendiri," terangnya. Ditambahkan ketua paguyuban kuda kepang, Manto bahwa pihaknya menginginkan adanya sebuah pengakuan dari pemerintah terhadap mereka, salah satunya dengan mmebuatkan mereka suatu wadah organisasi perkumpulan kuda kepang yang ada di Rejang Lebong ini. "Jika nantinya kami memiliki wadah yang berbentuk sebuah organisasi yang diakui oleh pemerintah, tentunya kami akan dapat melakukan koordinasi antara satu kelompok dan juga kelompok lainnya. Karena untuk saat ini terkadang diantara kami para anggota kelompok kuyda kepang ini ada terjadi kesalahpahaman, misalnya saja seperti saat ini kami diundang untuk pentas di Tunas Harapan, sedangkan di tunas harapan ini sendiri juga ada kelompok kuda kepang dan terkadang hal seperti ini menimbulkan ketidak selarasan antara kami," sampainya. Jadi diharapkan dengan adanya wadah itu nantinya akan ada tempat para kelompok kesenian kuda kepang ini untuk berkordinasi satu sama lain agar tidak terjadinya ketidak selarasan dan juga ketidak sinambungan diantara mereka. Kemudian disampaikan juga oleh manto bahwa mereka juga meminta pihak Dinas Pariwisata untuk sesekali terjun melihat kegiatan mereka, karena selama ini mereka dianggap kurang perduli kepada kegiatan yang mereka laksanakan. "Dan juga kami minta kepada pihak Dinas Pariwisata untuk lebih peduli lagi kepada para kelompok kesenian tradisional seperti kami ini, karena selama kami mengadakan pertunjukan di Rejang Lebong ini, sekalipun pihak dinas pariwisata belum pernah terlihat memantau kegiatan ynag kami lakanakan, padahal dari mereka sendiri meminta uang perizinan sebesar Rp 50.000 rupiah untuk membuat surat izin dalam melaksanakan permaianan ini. Jadi pada logikanya saja jika tidak adanya pemantauan dari mereka, bisa saja dari kami tidak perlu lagi meminta surat izin kepada mereka, karena mereka sendiri bahkan tidak pernah terlihat memantau," terangnya. Pada intinya mereka meminta pemerintah terutama dinas terkait dapat lebih memperhatikan lagi pengembangan para kelompok kesenian kuda kepang ini. "Yang kami minta, pemerintah lebih memperhatikan lagi kelompok kesenian seperti kami ini, kami butuh sebuah wadah yang memang diakui oleh pihak pemerintah, banyak potensi pariwisata yang juga dapat dilaksanakan dengan kesenian kuda kepang ini kerena untuk peminatnya sendiri juga cukup banyak di Rejang Lebong ini. dan hal tersebut henaknya dapat dimanfaatkan dengan baik, salah satu contohnya saja melakukan pertunjukan kua kepang di tempat-tempat wisata, itu juga akan dapat menjadi slah satu alternatif dalam mepromosikan rejang lebong ini sebagai kota pariwisata sesuai dengan visi bupati," tandasnya. (CW3)Kesenian Kuda Kepang Butuh Perhatian
Rabu 28-12-2016,17:24 WIB
Editor : Curup Ekspress
Kategori :