Gotong Royong Bangun Masjid Al-Muqaddim

Rabu 18-01-2017,14:35 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

TNI Bersama Masyarakat CURUP, CE - Kemanunggalan TNI bersama masyarakat tak hanya dilakukan pada bidang pembangunan infrastruktur dan pertanian. Dalam bidang kerohanian, kemanunggalan itu juga dilakukan. Seperti saat pembangunan masjid Al-Muqaddim yang berada di Makodim 0409 Rejang Lebong.

Dalam pembangunan itu, tak hanya dilakukan oleh anggota TNI dari Kodim 0409 RL namun sejumlah masyarakat sekitar juga ikut turut membantu pembangunan masjid ini. Turut sertanya masyarakat sekitar dalam pembangunan ini karena keberadaan masjid bukan milik anggota Kodim 0409 RL semata. Namun masjid ini memang diperuntukkan untuk masyarakat sekitar walau lokasinya berdirinya ada di lahan Makodim. "Masjid bukan untuk anggotan TNI tapi untuk masyrakat sekitar agar bisa dimakmurkan," kata Dandim 0409 RL, Letkol Kav. Hendra N. Yahya SH.

Hendra juga mengataka bahwa keberadaan masjid ini nantinya akan lebih mendekatkan TNI dengan masyarakat. Terutama dalam menjaga kesatuan umat beragama. "Makanya kita nanti berharap masjid ini bisa lebih dimakmurkan lagi dengan ragam kegiatan keagamaan," harapnya. Sejauh ini pembangunan Masjid Al-Muqaddim baru sekitar 50 persen. Secara gotong royong masjid ini dibangun dan diharapkan bisa selesai lebih cepat.

Terkait dengan desain masjid, Hendra menerangkan bahwa Masjid Al-Muqaddim didesain dengan lima tiang utama dan tiga pintu masuk. Dari atas, masjid ini akan berbentuk segi lima. "Masjid ini dibangun dengan 5 tiang mempunyai makna tersendiri. 5 tiang maksudnya adalah menyesuaikan dengan rukun Islam yang berjumlah lima rukun. Sedangkan 3 pintu itu bermakna, kelahiran, kehidupan dan kematian," jelasnya.

Sedangkan untuk pintu masuk, Hendra mengatakan pihaknya sengaja membuatnya dengan ukuran yang lebih pendek dari pintu-pintu kebanyakan yakni dengan tinggi, 1,5 meter. Sehingga siapapun yang masuk ke dalam masjid ini melalui tiga pintu itu akan menunduk, jika tidak ingin kepalanya terpentok.  "Kita masuk ke rumah orang saja apalagi pejabat, jika bertemu dengan pemilik rumah akan melakukan sedikit gerakan menunduk sebagai tanda penghormatan. Nah, ini kita masuk ke rumah Allah SWT masa tidak menunduk. Makanya kita buat pintu ini lebih rendah agar yang masuk harus menunduk sebagai bentuk penghormatan masuk ke dalam ruimah Allah SWT," terangnya.

Selain itu kata Hendra masjid ini berbentuk segilima itu karena dibuat sebagai lambang mabes TNI, serta nama yang diambil dari salah satu asmaul husna yang artinya maha mendahulukan. "Banyak orang yang megira jika nam Al-Muqaddim ini disesuaikan dengan nama Kodim. Namun sejatinya itu adalah nama salah satu asmaul husna," katanya.  Terkait dengan anggaran, Hendra mengatakan bahwa dana pembangunan masjid ini berasal dari sumbangan masyarakat sekitar. "Dananya dari masyarakat dalam bentuk sumbangan baik itu berupa materi maupun barang. Pekerjanya juga gotong royong anggota TNI dan masyarakat secara sukarela," tutupnya. (CW6)

Tags :
Kategori :

Terkait