5 Ha Sawah Kering, Jembatan jadi Kolam

Senin 06-03-2017,17:17 WIB
Reporter : Curup Ekspress
Editor : Curup Ekspress

Drainase Mampet KEPAHIANG, CE - Hujan deras yang terjadi Minggu (05/3) kemarin membuat membuat jembatan desa Tebat Monok Kepahiang seperti kolam. Disisi lain, saluran drainase mampet di depan Gedung Pemuda dan Olahraga (GOR) Curup, membuat pemilik sawah yang ada di Kelurahan Air Rambai kewalahan lantaran kekurangan pasokan air. Pantauan CE, pada jembatan Musi 1 desa Tebat Monok ketinggian air yang menggenangi jembatan mencapai 5 cm atau semata kaki orang dewasa.

"Iya setiap hujan jembatan selalu penuh air, kalau lewat sini mesti hati-hati, karena banyak lubang," kata Vivin warga Tebat Monok. Diungkapkan M Nasir (45) warga Kelurahan Dusun Kepahiang bahwa kondisi jembatan tergenang ini lantaran minimnya saluran drainase. "Persoalan ini karena minimnya saluran drainase, harapan kami persoalan ini bisa segera diatasi," harapnya.

Terpisah ketua kelompok tani Kelurahan Air Rambai Curup, Erwin (35) pada saat melakukan pembersihan saluran drainase depan GOR Curup, bahwa mereka  melakukan pembersihan sendiri karena hal tersebut terpaksa dilakukan karena saluran drainase tersebut satu satunya air yang mengairi sawah milik mereka, sehingga mau tidak mau harus dibersikan demi kelancaran.

"Kita harus bersihkan dan buangan yang menjadi penyumbatnya, kalau tidak sawah kita bukan lagi kekurangan tetapi menjadi kekeringan," katanya. Selain itu terlihat pada saat kelompok tani tersebut membersikan adalah sampah rumah tangga yang dibuang ke drainase seperti sampah plastik rumah tangga, ditambah dengan sampah plastik bekas pertokohan.

"Hampir seluruhanya beisikan pastik, bekas pengunaan rumah tangga dan pertokohan," sampainya. Lebih juah Erwin menjelaskan pada saat pebaikan pihaknya juga mendapat kesulitan, karena hampir seluruh trotoar tersebut di tutup permanen sehingga mereka harua sedikit memecahkan lubang  yang ada di trotoar tersebut, untuk alat mereka harus mengunakan besih panjang untul mengapai sampah yang ada.

"Kita terpaksa pecahkan karena  kalau tidak sampahnya tidak bisa diambil," terangnya. Bukan hanya sawah yang kekurangan air, namun akibat dari penyumbatan tersebut sepanjang 15 meter jalan depan GOR selalu basah dan digenangi air, akibat air drainase yang naik. " awah kita kekurangan, malah jalan selalu basah, " jelasnya.

Erwin juga menampaikan bahwa drainase tersebut diperkirakanya dengan lebar satu meter dan kedalaman satu meter, ditambah dengam tanah atau pasir yang menumpuk maka peluang  untuk tersembat besar. Serta pihaknyaenghimbau agar masyarakat dapat lebih  menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan karena bisa berdampak fatal. "Kalau seperti ini  kita yang repot, jadi buang lah sampah ditempatnya jangan di saluran air," tandasnya. (CE1)

Tags :
Kategori :

Terkait