KEPAHIANG, CE - Meski Kepahiang tidak betada dalam Zona Hijau Covid-19, namun pelaksanaan Salat Idul Adha peringatan Hari Raya Kurban 1441 H, sudah bisa dilaksanakan secara berjemaah, baik di Masjid, maupun di Lapangan. Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemkab Kepahiang Sapta Lastaputra, S.Sos, menyusul terbitnya Surat Edaran Kementerian Agama RI No. 18 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441H/2020M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.
"Kalau dari edaran yang disampaikan Kemenag pada kami, salat Idul Adha tahun ini sudah bisa kita kerjakan kembali secara berjemaah," ungkap Sapta.
Hanya saja tegasnya, dalam edaran tersebut juga panitia Salat Id, dan pengusus Masjid yang akan melaksanakan Salat Id secara berjemaah tetap wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Untuk kita Kepahiang, belum kita tetapkan apakah diperbolehkan atau tidak, karena akan kami bicarakan dalam musyawarah gugus," ujarnya.
Hal ini sambung Sapta, mengingat Kepahiang belum berada pada zona aman Covid-19, yang dikarenakan masih adanya pasien positif Covid-19.
Masih dikatakan Sapta, untuk perayaan hari raya Idul Adha tahun ini, Panitia Kurban Masjid Agung Kepahiang, baru menerima 1 laporan masyarakat yang akan berkurban yaitu atasnama Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM, IPU.
"Untuk kurban sendiri baru ada 1 ekor sapi dari Bapak Bupati, mudah mudahan seiring waktu sampai dengan hari pelaksanaannya nanti jumlah itu akan bertambah," ujarnya.
Masih dikatakan Sapta, karena dalam masa pendemi dan mengikuti anjuran protokol kesehatan, pembagian daging kurban tahun ini juga tidak bisa disamakan dengan tahun tahun sebelumnya, yang mendatangkan orang untuk mengambil pada panitia. Melainkan dengan cara akan diantar dari rumah ke rumah penerima yang berhak.
"Untuk menghindari kerumunan warga yang akan mengambil pembagian daging kurban, nanti panitia sendiri yang akan mengantar kerumah.masing masing," singkat Sapta. (CE7)