BENGKULU, CE - DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu saat ini sedang menunggu hasil survei yang sedang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, kepada 8 calon Bupati yang akan bertarung pada Pilkada tahun ini. Dikatakan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bengkulu Samsu Amanah, S.Sos bahwa, survei ini baru dilakukan akibat terkendala pandemi Covid-19.
"Pelaksanaan survei akan dilakukan selama bulan Juli. Selain itu, survei juga melibatkan masyrakat terkait kreteria calon yang akan di usung," sampainya.
Samsu mengatakan, sudah banyak bakal calon yang mengklaim mendapat ranking dengan dalih hasil survei. Untuk itu Samsu menegaskan, bahwa survei itu berasal dari pusat dan mereka yang menetukan dengan melihat hasil yang di dapat dari lapangan.
"Ini karena terkendala pandemi, memang sebelumnya pusat berencana menggelar dua atau tiga kali survei saja untuk menentukan satu calon bupati yang bakal di usung oleh Paratai Golkar. Akan tetapi kita mewakili DPP Pusat memutuskan tidak cukup untuk melakukan tiga atau dua kali survei saja, karena kita melibatkan masyarakat," ujarnya.
Sedangkan terkait dengan ada pasangan bakal calon yang mengklaim dirinya bakal di usung Partai Golkar, dikatakan Samsu itu mungkin hasil survei perorangan saja. Dan yang pasti itu bukan hasil survei dari DPP.
Sementara itu, survei yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar, kata dia, sesuai dengan Juklak nomor 3 Tahun 2020. Dimana didalamnya terdapat beberapa poin lainnya selain melakukan survei,ndiantaranya dengan penentuan koalisi dan pasangan calon.
Dirinya menegaskan bahwa sebelumnya, survei yang dilakukan oleh DPP Partai Golkar bersifat independen. Ada 10 lembaga survei yang direkomendasikan. Namun saat ini hanya satu lembaga survei yang akan ditunjuk melalui undian.
"Seperti yang kita katakan kemaren, untuk menentukan koalisi dan pasangan calon ini dibutuhkan survei terlebih dulu. Acuannya ya hasil survei. Dengan begitu survei sangat independen dan prosfesional. Survei dilakukan untuk mengkaji siapa yang layak jadi calon bupati dari delapan bakal calon itu nantinya," ungkap Samsu.
Selain itu DPP Partai Golkar juga tengah memberi instruksi kepada delapan bakal calon untuk melakukan penjajakan dan sosialisasi ke masyarakat. Hal ini bertujuan agar efek keterpilihan dari seluruh bakal calon mendominasi di masyarakat.
Tak hanya sosialisasi, DPP Partai Golkar juga menganjurkan seluruh kandidat untuk berkomunikasi dengan bakal calon dari partai lain. Sebab, DPP Partai Golkar juga sudah meminta untuk masing-masing kandidat mengajukan pasangannya.
"Saya sendiri selaku Sekretasir Partai Golkar juga sudah berkomunikasi dengan partai lain. Dan hasilnya, banyak partai politik yang ingin bergabung, baik yang di parlemen dan non-parlemen. Kami sebetulnya ingin agar rekomendasi bisa cepat terbit. Karena pendaftaran ke KPU kan September, jadi Juli kami sudah bisa mengantongi siapa calonnya," pungkasnya. (CE2)