KEPAHIANG, CE - Peredaran narkotika diwilayah hukum Polres Kepahiang Polda Bengkulu, benar-benar sudah memprihatinkan. Bagaimana tidak, barang haram tersebut saat ini sudah merambah keberbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, biduan, petani hingga saat ini aparatur sipil negara (ASN). Terbaru, pada Rabu (26/8) siang kemarin sekira pukul 11.00 WIB. Sat Res Narkoba Polres Kepahiang kembali berhasil menangkap penyalahgunaan narkoba jenis sabu yang dilakukan oleh DRM Als AN (39) warga Desa Pematang Donok Kecamatan Kabawetan Kepahiang, yang juga diketahui berstatus ASN tenaga pengajar (guru) di salah satu SMA favorit yang ada di Kabupaten Kepahiang.
DRM diringkus Sat Narkoba Polres Kepahiang bersama 1 rekannya yakni WM (26) warga Desa Kampung Bogor Kecamatan Kepahiang. Kala itu keduanya di duga saat tengah menggelar pesta sabu bersama 2 rekannya lain yang berhasil kabur dari sergapan petugas di rumah tersangka (Tsk) DRM.
Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, S.IK, MAP, melalui Kasat Narkoba Iptu Doni Juniansyah, SM dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan 1 oknum guru dan 1 orang lain yang kedapatan tengah pesta sabu tersebut. Diceritakan Kasat, kronologis penangkapan dimulai dari anggota Sat Res Narkoba mendapat informasi bahwa ada warga yang sedang pesta narkoba di Desa Pematang Donok Kecamatan Kabawetan. Mendapatkan informasi tersebut, anggota Sat Res Narkoba yang dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Iptu Doni Juniansyah, langsung mendatangi TKP. Dan meyakini jika TKP yang dimaksud langsung melakukan penggerebekan.
Ternyata benar, di dalam rumah tersebut terdapat 4 orang yang tengah mengkonsumsi barang haram jenis sabu. Sayangnya kedatangan anggota sebelumnya sudah diketahui para tersangka, sehingga 2 orang lain yang juga ikut dalam pesta sabu berhasil kabur dari pintu belakang dan menerobos pagar rumah yang terbuat dari seng.
"Awalnya kami dapat informasi kalau rumah Tsk DRM ini memang sering dijadikan tempat pesta sabu," ungkap Kasat.
Hanya saja jelas Kasat, kemarin saat penagkapan pihaknya baru bisa memastikan jika Tsk sedang berada di rumah bersama 4 rekannya, tengah melakukan pesta sabu.
"Tapi sayang dari 4 orang yang berada dalam rumah itu 2 diantaranya berinisi WW dan IB yang kami ketahui sebagai bandar Sabu, berhasil kabur," ujarnya.
Saat diamankan dan dilakukan pengeledahan di TKP, berhasil menemukan barang bukti yang di duga Narkotika jenis sabu sebanyak 2 (dua) paket sabu yang dibungkus dalam plastik klip bening dan alat hisap/bong.
"Sekarang 2 Tsk dan BB 2 plastik klip yang di duga Sabu dan 1 alat hisap sudah kami amankan untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut," tukas Kasat.
Sementara itu dari pengakuan DRM, jika dirinya sudah 3 bulan ini memang sering mengkonsumsi sabu bersama dengan para Tsk lain. Dikatakannya hal ini semata-mata untuk membantu dirinya dalam menghindari persoalan rumah tangga antara dirinya dengan sang istri yang sudah bercerai.
"Memang saya dulu pernah mengkonsumsi sabu, tapi sempat berhenti, 3 bulan belakangan ini saya kembali menggulang konsumsi," ungkap Tsk.
Diakui setiap kali dirinya teringat akan 3 anaknya yang saat ini berada dengan mantan istrinya, dirinya selalu mengalihkannya dengan mengkonsumsi sabu.
Sementara itu penelusuran CE dari warga sekitar TKP, jika selama ini memang sering terlihat ada beberapa orang yang sering keluar masuk dari rumah Tsk. Hanya saja menurut warga sekitar, pihaknya tidak mengetahui jika pak Guru yang mengajar mata pelajaran Biologi di salah satu SMA favorit itu mengkonsumsi sabu.
"Kalau ditanya sering lihat orang ngumpul di rumah itu iya, malah sering dan hampir tiap hari ada anak-anak muda disana, tapi kami tidak tahu apa yang dikerjakannya di dalam," ungkap Badar (63) tetangga Tsk DRM.