CE ONLINE - Pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu menyatakan akan memberhentikan kader secara tidak hormat apabila ketahuan mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) Moeldoko yang mengklaim atas nama Partai Demokrat beberapa waktu yang lalu. Ini sebagaimana diungkapkan Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkulu Ir Chairil Guswendy, Selasa (9/3) kemarin.
"Kalau ada kader atau pengurus Demokrat Bengkulu yang menghadiri KLB tersebut, maka akan diberhentikan atau dipecat dari keanggotaan partai," sampainya.
Guswendy mengatakan, jika saat pelaksanaan KLB yang bukan dipimpin oleh Ketum PD Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) ada yang mengaku mewakili Demokrat dari Bengkulu, maka pihak DPD Partai Demokrat Provinsi Bengkuu siap untuk melaporkan oknum tersebut kepada aparat penegak hukum.
"Jika ada oknum yang mengaku mewakili Demokrat Bengkulu, maka kita akan proses secara hukum melalui aparat kepolisian. Saat ini, kami masih menginventarisir terkait siapa saja yang hadir di KLB Deli Serdang tersebut," ujarnya.
Sementara itu, secara tegas Guswendi menyebutkan, pengurus DPD Demokrat Provinsi Bengkulu tidak mengakui KLB Moeldoko. Menurutnya KLB itu dilakukan oleh orang yang bukan bagian dari Partai Demokrat.
"Pengurus dan Ketum Partai Demokrat yang sah dan diakui oleh pemerintah itu adalah Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Ketum AHY. Kami di Bengkulu, bulat dan sepakat mendukung kepengurusan Ketum AHY," pungkasnya.
Terpisah Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bengkulu, Suhartono SH juga menegaskan hal serupa. Dimana menurutnya bagi mereka Ketum Partai Demokrat adalah AHY.
"Kita satu suara sepakat bahwa Partai Demokrat yang resmi adalah dibawah kepemimpinan AHY," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: