Tempo Sehari, 4 Warga Digigit Anjing Gila

Kamis 08-04-2021,09:45 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Belakangan ini sebagian besar masyarakat Desa Kelobak Kecamatan Kepahiang diselimuti kecemasan. Pasalnya, beberapa hari lalu 4 warga sekitar yang masih tergolong anak anak menjadi korban gigitan anjing gila, hewan penyebar rabies (HPR).

Parahnya lagi peristiwa ini terjadi hanya dalam tempo satu hari dan sampai dengan saat ini HPR tersebut masih dalam perburuan dan masih berkeliaran.

Informasi diperoleh CE, bahwa 4 warga yang menjadi korban tersebut masing masing Abdi (12), Abib (6) Bunga (13) dan Wila (9). Dengan penambahan 4 kasus ini, dikatakan Kabid P2P Dinas Kesehatan Kepahiang Wisnu Irawan, S.Kep, MM, total kasus menjadi 42 kasus hingga sampai Rabu (7/4).

"Ya kemarin beberapa hari lalu kita dapat laporan dari tim surplayer kami, ada 4 warga yang menjadi gigitan HPR, anjing yang diduga gila," ucap Wisnu.

Ditegaskan Wisnu, peristiwa itu terjadi hanya dalam tempo 1 hari dengan anjing yang sama. Ke 4 korban mengalami gigitan diantaranya dibagian wajah, lengan dan dada.

"Anjingnya masih diburuh dan masih berkeliaran, sampai hari ini (kemarin,red) belum berhasil ditangkap," ujarnya.

Masih dikatakan Wisnu, ke 4 korban sudah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) bahkan satu korban yang mengalai gigitan pada bagian wajah terpaksa harus mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR) yang dosisnya lebih tinggi dari VAR. Ini dilakukan karena posisi gigitan mendekati jaringan syaraf otak.

Bagaimana ketersediaan VAR dan SAR? Dikatakan Wisnu, saat ini ketersediaan vaksin yang dimiliki Dinkes Kepahiang hanya bisa bertahan hingga tanggal 14 mendatang.

"Stok SAR sudah tidak ada lagi, habis, kalau VAR paling masih ada 10 dosis lagi, itu pun hanya bisa dipakai sampai tanggal Rabu (14/4) pekan depan, karena sudah kadaluarsa," sampainya.

Untuk menutupi kebutuhan VAR dan SAR sambung Wisnu saat ini pihaknya tengah mengajukan permintaan dengan Dinkes Provinsi Bengkulu. (CE7)

Tags :
Kategori :

Terkait