CE ONLINE - Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah meminta agar posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan dapat dioptimalkan. Hal ini disampaikan Wagub Rosjonsyah usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 10 Tahun 2021 di aula Sudirman Makorem 041/Ganas Bengkulu sebelumnya.
Rakor kali ini membahas tentang perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro serta mengoptimalkan peran posko Penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan.
"Kita semua jajaran aparat dan pemerintahan harus bersinergi dalam mengupayakan memutuskan mata rantai Covid-19 ini," sampainya.
Seperti diketahui, lonjakan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa kabupaten dan Kota Bengkulu mengalami kenaikan. Hal tersebut diakibatkan oleh kelalaian dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
"Kita instruksikan untuk disegerakan melakukan peninjauan kembali ke posko-posko di Kabupaten. Dan juga harus diiringi dengan adanya anggaran, supaya pengawasan benar-benar bisa berjalan dengan baik," ungkap Wagub.
Pertanggal 30 April tercatat sebanyak 43 kasus, kemudian 1 Mei melonjak sebanyak 102 kasus. Kemudian tanggal 2 Mei kembali menurun lagi sebanyak 75 kasus. Adanya kemungkinan naik lagi grafiknya setelah lebaran ini jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat.
"Semua pemerintah dan dinas terkait secepatnya dan lebih intens harus berpatroli ke posko-posko dan juga ketempat keramaian," ujarnya.
Instruksi tersebut disambut baik oleh Danrem 041, Kapolda dan Kadinda Bengkulu. Mereka sepakat untuk membantu menempatkan 1 orang Babinsa setiap posko desa yang melaksanakan PPKM mikro. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI SOSIAL MEDIA CURUP EKSPRESS DIBAWAH INI: