CE ONLINE - Mujur tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, niat hati menjalankan tugas mencegah penularan Demam Berdarah Dengue (BDB) di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, 3 staf pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang mengalami musibah yang tidak diinginkan ditabrak pengendara sepeda motor.
Parahnya Dedi Juharnas, S.Km Pengelola Program DBD pada Bidang P2P harus dirujuk ke RSMY Bengkulu karena cidera parah patah pada kaki kiri dan kaki kanan dan harus menjalani operasi, sedangkan 2 staf lain yang bersatus sebagai THL, hanya mengalami luka ringan.
Kadinkes Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si, yang dikonfirmasi kemarin diruang kerjanya, membenarkan adanya musibah yang dialami 3 orang bawahannya tesebut.
Diceritakan Tajri, Peristiwa bermula ketika pihaknya mendapatkan laporan adanya kasus DBD yang dialami warga Desa Weskust Kecamatan Kepahiang, guna antisipasi penularan pihaknya langsung mengambil inisiatif untuk melakukan fogging atau pengasapan.
Hanya saja saat fogging baru dilaksanakan lanjut Tajri, salah seorang stafnya yang berstatus sebagai THL ditabrak salah serang pengendara sepeda motor. Kuatnya tabrakan tersebut, tidak hanya mengakibatkan stafnya terjatuh hingga mengalami cidera ringan, tapi hempasan kuat dari motor tersebut juga menghantam Dedi Juarnas dan satu orang lain THL yang saat itu juga tengah melakukan fogging. Malang bagi Dedi, akibat dari tabrakan itu dirinya mengalami cidera parah patah pada kaki kiri dan kanan dan harus menjalani operasi di RSMY Bengkulu.
"Ya ada musibah yang menimpah 3 orang staf kami, yang saat itu tengah melakukan fogging, tapi yang paling parah dialami staf kami bernama Deni Juarnas, dimana ditemukan ada 3 patahan pada kaki kiri dan kanan hingga tulang lutut yang bersangkutan juga patah," ucap Tajri.
Cidera parah yang dialami Dedi, tambah Tajri, harus mendapatkan penanganan medis yang intensif oleh tim medis RSMY.
"Alhamdulillah operasinya sudah dilakukan di RSMY pada patahan di kaki kiri dan kanannya telah dilakukan pemasangan pen dan sekarang masih dalam perawatan untuk pemulihan," ujarnya.
Hanya saja tegas Tajri, peristiwa ini tidak ditindaklanjuti pihaknya maupun pihak keluarga ke Sat Lantas Polres Kepahiang, dengan pertimbangan kemanusiaan, yang dikarenakan selain pengemudi sepeda motor juga mengalami cidera, pemilik motor diketahui dari kalangan ekonomi lemah.
"Kita selesaikan secara kekeluargaan saja, kasihan informasi yang kami terima pengendara motor itu dari orang yang tidak mampu juga," tukasnya (CE7)