Kandungan nikotin bisa membuat ingatan dan keterampilan yang dibangun diantara sel-sel otak terganggu.
Nah, gangguan ini lebih cepat dialami pada otak remaja daripada otak orang dewasa.
BACA JUGA:Terbukti! Posisi Ini Jadi Solusi Tahan Lama Di Ranjang
BACA JUGA:Apa Itu Kanker Lidah? Bisa Disebabkan Oleh Sariawan Loh!
3. Resiko Penyakit Paru-paru
Sama seperti penyakit yang ditimbulkan oleh rokok konvesioanal, pengguna vape juga bisa terindikasi oleh penyakit paru-paru yang mengintai.
Kandungan acrolein pada vape bisa membunuh gulma, dan bisa menyebabkan cidera pada paru-paru akut dan obstruktif kronis (PPOK) serta asma.
Dalam penggunaan vape pada dosis tinggi, perasa mampu membunuh sel-sel normal pada paru-paru.
Perasa pada vape mengandung bahan kimia diacetyl yang bisa mengingkatkan gangguan pada paru-paru yang serius.
BACA JUGA:Cek Tanda Gangguan Kepribadian, Nomor 3 Paling Sering di Alami!
BACA JUGA:Berhubungan Seks Tanpa Kondom, Simak Penjelasannya Disini!
4. Resiko Penyakit Kardiovaskulat
Vape mengandung uap nikotin yang mampu meningkatkan kadar hormon adrenalin.
Jika dibiarkan mengkonsumsi vape secara berlebihan dan terus menerus, kondisi ini tentu meningkatkan resiko akan penyakit serangan jantung serta kematian yang mendadak.
Kandungan nikotin memicu produksi hormon adrenalin yang mana biasanya akan meningkatkan ketika Anda sedang dalam posisi terancam atau stress.
Kemudian hormon ini akan mengingkatkan detak jantung agar darah bisa mengalir lebih deras ke seluruh tubuh.