Ia menuturkan walaupun seorang first lady di Republik Indonesia, ibunya Megawati selalu merawat anak-anaknya dengan memasak langsung makanan yang bergizi. Megawati juga menyinggung tentang pentingnya menurunkan stunting untuk memanfaatkan bonus demografi yang kini sedang dialami Indonesia.
BACA JUGA:
- Hari Kependudukan Dunia 2023, Kepala BKKBN: Masyarakat Jadi Kuat Saat Perempuan dan Anak Diberdayakan
- BKKBN Hari Ini Mulai Memutakhirkan Data Keluarga di Seluruh Indonesia
"Stunting ini sangat perlu untuk di introdusir bagi seluruh rakyat Indonesia terutama karena yang hamil itu perempuan. Bayangkan Pak Jokowi bilang 2023 masuk bonus demografi RI. Bonus itu beliau bilang tidak selalu akan terjadi tiap tahun," ujar Megawati.
Chief Executive Officer Tribun News Network, Dahlan Dahi, dalam sambutannya pada acara tersebut sangat mengapresiasi para penerima penghargaan yang dengan semangatnya dan pengaruhnya bisa menggerakkan orang lain untuk ikut mencegah stunting.
"Kami mendapatkan informasi di lapangan mengenai tokoh-tokoh inspirasi para ibu untuk mencegah stunting. Tokoh tersebut adalah ibu Megawati Soekarno Putri. Seorang ibu dengan pengaruh yang begitu besar memberikan kepada masalah strategis bangsa ini yaitu stunting. Menginspirasi para pejabat, para pengusaha dan kader partai, para aktivis untuk bersama-sama mencegah stunting."
Pada saat ini Tribun juga menyelenggarakan social movement dengan membagikan telur. Tribun telah mengajak para donatur untuk menjadi kakak asuh stunting dengan target 1.000 kakak asuh. Hingga kini sudah tercatat 790 kakak asuh yang membantu 800 anak berisiko stunting di 34 provinsi di Indonesia, kata Dahlan.
Penghargaan "Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting" juga dihadiri Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si, Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU; Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D; perwakilan TNI dan Polri; CEO Kompas Gramedia (KG) Lilik Oetama beserta jajaran petinggi Kompas Gramedia. (n)
Tentang BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunanan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.