Ketika ego dan kepentingan pribadi terlibat dalam perseteruan, mencapai kesepakatan menjadi jauh lebih sulit.
Kadang-kadang, orang lebih memilih untuk mempertahankan pandangan dan posisi mereka daripada mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
Ini bisa menjadi penghambat besar dalam menyelesaikan konflik, karena fokus pada kepentingan pribadi dapat mengaburkan pandangan tentang kebutuhan bersama dan solusi yang mungkin.
3. Ketidakmampuan untuk Mengakui Kekurangan
Perseteruan seringkali bertahan karena pihak-pihak yang terlibat enggan untuk mengakui bahwa mereka mungkin memiliki peran dalam konflik tersebut.
Ketidakmampuan untuk melihat dan mengakui kekurangan atau kesalahan sendiri dapat membuat proses rekonsiliasi menjadi sulit.
Sikap defensif ini memperkuat konflik dan menghalangi kemajuan menuju penyelesaian.
BACA JUGA:Penyebab Kebaikan Berlebihan yang Dapat Merugikan Diri Sendiri
BACA JUGA:Penyebab Putus Cinta yang Menyebabkan Trauma Mendalam Terhadap Hubungan
4. Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan
Pada banyak kasus, perseteruan sulit diselesaikan karena adanya persepsi ketidakadilan atau ketidaksetaraan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Ketika salah satu pihak merasa diperlakukan secara tidak adil atau tidak setara, upaya untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan menjadi sulit dilakukan.