Jangan ragu untuk mencari dukungan dari rekan kerja, teman, atau keluarga. Berbicaralah dengan seseorang yang dapat memberikan perspektif objektif dan dukungan emosional. Selain itu, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari profesional, seperti konselor atau psikolog, jika Anda merasa terlalu terbebani.
6. Pelajari dan Pahami Atasan Anda
Mengenal atasan Anda lebih baik bisa membantu Anda memahami pola perilaku mereka. Pelajari apa yang membuat mereka marah atau tidak puas, dan coba hindari pemicu tersebut jika memungkinkan. Dengan memahami motivasi dan kebiasaan mereka, Anda bisa lebih siap menghadapi situasi yang mungkin muncul.
7. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Atasan yang toxic bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental Anda. Pastikan Anda menjaga pola makan sehat, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur. Selain itu, luangkan waktu untuk aktivitas yang Anda nikmati di luar pekerjaan untuk meredakan stres.
8. Pertimbangkan Pilihan Karir Anda
Jika situasi dengan atasan yang toxic tidak kunjung membaik dan mulai merusak kesehatan mental atau karir Anda, pertimbangkan untuk mencari peluang lain. Mencari pekerjaan baru mungkin menjadi langkah yang sulit, tetapi kesejahteraan Anda adalah prioritas utama.
9. Komunikasikan Masalah Anda
Jika memungkinkan, cobalah untuk berbicara langsung dengan atasan Anda tentang masalah yang Anda hadapi. Sampaikan perasaan dan pengalaman Anda dengan cara yang konstruktif dan non-konfrontatif. Kadang-kadang, atasan mungkin tidak menyadari dampak perilaku mereka dan akan berusaha untuk memperbaikinya setelah diberitahu.
10. Laporkan ke SDM
Jika perilaku atasan Anda sudah melampaui batas dan tidak ada perbaikan meskipun sudah dihadapi dengan cara-cara di atas, laporkan ke departemen Sumber Daya Manusia (SDM). SDM memiliki tanggung jawab untuk menangani situasi seperti ini dan melindungi karyawan dari perlakuan tidak adil atau tidak pantas.