Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menegaskan bahwa nilai investasi yang diajukan oleh Apple jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi yang mereka lakukan di Vietnam dan India.
Pemerintah Indonesia merasa perlu untuk mengevaluasi apakah investasi sebesar USD 100 juta ini merupakan angka yang adil, mengingat Apple telah menanamkan modal yang lebih besar di negara-negara tersebut.
BACA JUGA:panduan singkat cara investasi cryptocurrency untuk pemula
BACA JUGA:Alasan Mengapa Kamu Harus Menunda Investasi
Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi
Investasi dari Apple sebenarnya diharapkan dapat berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang ingin mencapai pertumbuhan sebesar 7-8 persen.
Febri menambahkan bahwa pemerintah berharap Apple dapat meningkatkan nilai investasinya untuk membantu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia.
“Kami ingin investasi Apple tidak hanya memanfaatkan pasar domestik, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap penciptaan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
BACA JUGA:Alasan Ketenangan Adalah Investasi Berharga Kesehatan Mental
BACA JUGA:Investasi yang Diperbolehkan Dalam Islam yang Bisa Kamu Coba!
Pemerintah kini menunggu tanggapan dari pihak Apple terkait masukan ini.
Diharapkan, Apple dapat menyesuaikan proposal investasinya agar lebih menguntungkan bagi Indonesia dan memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi perekonomian serta masyarakat lokal.
Dengan penolakan ini, pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memastikan bahwa setiap investasi yang masuk ke negara ini harus memberikan manfaat yang seimbang dan adil bagi semua pihak.