Karena menggunakan merek dan sistem bisnis yang sudah terbukti, risiko kegagalan bisnis franchise cenderung lebih kecil dibandingkan membangun bisnis baru.
Menurut penelitian, bisnis franchise memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi karena didukung oleh pengalaman franchisor.
Menurut sebuah studi, sekitar 80% bisnis waralaba berhasil melewati tahun pertama operasinya, dibandingkan hanya 50% pada bisnis baru.
7. Fokus pada Operasional, Bukan Pengembangan
Membangun bisnis dari awal membutuhkan waktu dan energi untuk mengembangkan produk, layanan, dan merek.
Dalam bisnis franchise, Anda dapat langsung fokus pada operasional dan meningkatkan layanan kepada pelanggan, tanpa harus memikirkan pengembangan produk atau strategi bisnis jangka panjang.
BACA JUGA:5 Ide UMKM Menjanjikan untuk Memulai Bisnis Anda
BACA JUGA:Inovasi Bayarind: Membantu Bisnis Meningkatkan Efisiensi Transaksi
Anda bisa lebih cepat mencapai titik balik modal (break-even point).
Bisnis franchise menawarkan banyak keunggulan dibandingkan membangun merek sendiri. Dengan merek yang sudah dikenal, sistem bisnis yang teruji, serta dukungan penuh dari franchisor, risiko kegagalan bisnis dapat diminimalkan.
Franchise cocok untuk mereka yang ingin memulai bisnis dengan lebih mudah, tanpa harus melalui proses panjang membangun merek dari nol.
Namun, sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis franchise, pastikan Anda memilih franchise yang sesuai dengan minat, modal, dan prospek pasar di wilayah Anda dengan perencanaan yang matang.