CURUPEKSPRESS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat perkembangan luar biasa dalam dunia kecerdasan buatan (AI).
Dari asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant hingga AI yang bisa menulis artikel, menggambar, bahkan membuat musik, kemampuan teknologi ini semakin mendekati kecerdasan manusia.
Namun, dengan semua kemajuan ini, ada satu hal yang perlu kita ingat, kecanggihan AI bisa saja menipu kita.
Kenapa bisa begitu? Karena AI semakin pandai meniru cara manusia berpikir, berbicara, dan bertindak.
BACA JUGA:Mengenal Meta AI di Instagram dan WhatsApp: Teknologi Canggih yang Membuat Hidup Lebih Praktis
BACA JUGA:3 Tanda Kamu Terlalu Bergantung Pada Teknologi!
Kita mungkin merasa nyaman berinteraksi dengan teknologi ini, namun kita harus sadar bahwa AI hanya beroperasi berdasarkan data yang diberikan dan algoritma yang telah diprogramkan.
AI tidak memiliki perasaan atau kesadaran, tetapi ia bisa mengimitasi ekspresi, reaksi, atau pola pikir kita dengan sangat baik.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah deepfake, teknologi AI yang mampu membuat video atau gambar palsu yang tampak nyata.
Bayangkan jika seseorang bisa membuat video palsu yang menampilkan tokoh publik melakukan sesuatu yang tidak pernah terjadi. Hal ini bisa menipu kita, bahkan menyebabkan kerusuhan atau memanipulasi opini publik.
Selain itu, ada juga chatbot dan sistem AI yang kini digunakan untuk mengelabui orang agar merasa mereka sedang berbicara dengan manusia.
BACA JUGA:Alasan Mengapa Teknologi AI Harus Digunakan dengan Bijaksana
BACA JUGA:Teknologi Kamera dalam Smartphone