
BACA JUGA:Jenis Investasi yang Cocok untuk Milenial di Era Digital
BACA JUGA:Cara Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Dalam Investasi Emas Jangka Panjang, Tertarik mencoba?
4. Risiko Penyewa
Jika Anda berinvestasi dalam properti sewaan, risiko penyewa menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Penyewa yang tidak membayar sewa tepat waktu, merusak properti, atau bahkan tidak mau meninggalkan properti setelah masa sewa berakhir bisa menjadi masalah besar.
Solusi: Pilihlah penyewa dengan hati-hati dan pastikan ada perjanjian sewa yang jelas dan mengikat secara hukum. Memeriksa latar belakang penyewa juga dapat membantu meminimalkan risiko ini.
5. Risiko Perawatan dan Pemeliharaan
Investasi properti memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang rutin. Tanpa pemeliharaan yang tepat, properti bisa cepat rusak, mengurangi nilai pasar atau bahkan membuat penyewa tidak nyaman. Biaya perawatan juga bisa menjadi beban tambahan yang tak terduga.
Solusi: Siapkan anggaran untuk biaya pemeliharaan dan pastikan Anda melakukan inspeksi berkala. Menggunakan jasa manajemen properti profesional juga bisa membantu dalam hal ini.
BACA JUGA:Pemula Wajib Tahu! Ini Cara Mengidentifikasi dan Mitigasi Risiko Berinvestasi
BACA JUGA:Rejang Lebong Kantongi Investasi Sebesar Rp 1,12 Triliun
6. Risiko Kenaikan Suku Bunga
Jika Anda menggunakan pembiayaan atau kredit untuk membeli properti, risiko kenaikan suku bunga dapat meningkatkan biaya cicilan Anda. Kenaikan suku bunga yang tajam dapat membuat pembayaran cicilan lebih berat dan mempengaruhi profitabilitas investasi.
Solusi: Pertimbangkan untuk memilih suku bunga tetap atau meminimalkan ketergantungan pada pembiayaan dengan cara memiliki dana yang cukup untuk membeli properti secara tunai.