CURUP, CE - Usulan kegiatan salat Subuh berjamaah langsung direspon positif oleh Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Dimana mulai tanggal 19 Januari ini (lusa,red) kegiatan salat Subuh berjamaah yang diusulkan pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) tersebut akan dimulai. Disampaikan Sekda Rejang Lebong, RA Denni SH MM kegiatan subuh berjamaah ini akan dipusatkan di Mesjid Agung Baitul Makmur dan diikuti oleh seluruh jajaran PNS Pemkab Rejang Lebong.
"Selain PNS, salat subuh berjamaah ini akan diikuti oleh saya sendiri selaku Sekda, Wabup, dan Bupati. Termasuk pulah jajaran SKPD yang ada dikabupaten Rejang Lebong," sampai Sekda. Menurut Sekda, nantinya salat subuh tersebut akan turut dilakukan ke desa-desa dengan dikomandoi oleh Camat. "Salat subuh berjamaah ini juga kita intruksikan kepada seluruh Camat yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk melaksanakan kegiatan yang serupa dimasing-masing Kecamatan hingga Desa," terang Sekda. Menurut Sekda, untuk tahap pertama kegiatan salat subuh berjamaah ini akan dilaksanakan minimal satu bulan sekali. Dimana nanti Bupati bersama SKPD yang ada di Kabupaten Rejang Lebong akan menggelar kegiatan salat subuh berjamaah ke Kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Sehingga nanti seluruh Kecamatan akan didatangi seperti para pelaksanaan safari Ramadhan. "Kegiatan ini nanti sama seperti Safari Ramadhan, dimana setiap Kecamatan akan kita datangi," jelas Sekda. Lebih lanjut Sekda menjelaskan pada prinsipnya kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tersebut sifatnya untuk mendorong masyarakat Rejang Lebong agar rutin melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid. "Karena hal tersebut merupakan bagian dari mewujudkan Rejang Lebong sebagai kota relegius," papar Sekda. Disisi lain, Sekda juga menjelaskan selain akan melaksanakan salat subuh berjamaah. Bentuk lain dalam menjadikan Rejang Lebong sebagai kota relegius, juga akan mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil (PNS) maupun honorer yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk menggunakan kopiah atau peci untuk laki-laki dan jilbab untuk prempuan pada setiap hari Rabu. "Untuk yang non muslim nanti menyesuaikan. Dipilihnya hari Rabu karena menurut Sekda untuk menyesuaikan dengan seragam yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat yaitu hitam putih, sehingga seragam tersebut dinilai sesuai bila menggunakan peci," jelasnya. Ajakan menggunakan peci ini, menurut Sekda bukan hanya sebatas imbauan lisan saja, Melainkan tertuang dalam bentuk surat edaran, dimana menurutnya surat daran tersebut saat ini masih dalam proses penyusunan, bila sudah selesai maka akan segera diedarkan dan direalisasikan. "Untuk kapan mulai penggunaan kopiah ini masih menunggu surat edarannya selesai, kalau sudah selesai langsung kita terapkan," demikian Sekda.(CE1)Lusa, Subuh Berjamaah Dimulai
Selasa 17-01-2017,16:15 WIB
Editor : Curup Ekspress
Kategori :