Pemerintah Terjunkan Tim Investigasi
JAKARTA, CE - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi kasus bunuh diri yang dialami siswa SMKN 3 Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Amelya Nasution. Amel menjadi salah satu pahlawan kejujuran di sekolahnya, karena berupaya mengungkap dugaan kecurangan yang dilakukan oknum guru saat menyelenggarakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud, Daryanto berjanji menangani kasus ini secara serius dan profesional. Namun pihaknya belum bisa menebak adanya indikasi kecurangan oknum guru hingga intimidasi yang dilakukan pada Amel. “Itu kan sudah ditangani, ini harus serius dong. Kami bekerja profesional. Kami enggak bisa katakan bisa (intimidasi) itu sebelum investigasi selesai. Menurunkan tim khusus iya,” jelasnya dalam Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Gedung Kemendikbud, Kamis sore (14/4).
Daryanto memberikan tenggat waktu kepada tim tersebut untuk bekerja keras mengumpulkan bukti selama sepekan. Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Ombudsman, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). “Saya tahunya meninggal baru kemarin. Sebelumnya sudah ditangani dinas provinsi. Minggu depan kita akan mengetahui, tim saya kan banyak, di sana juga ada institusi. Dinas Pendidikan (menyangkal) biar saja nanti kan diinvestigasi. Saya ingin faktanya,” tukasnya.
Daryanto menegaskan saat ini belum bisa dipastikan siapa saja oknum guru tersebut. “Ayahnya sudah lapor polisi, biar nanti tim bekerja dengan detail. Ada penegak hukum juga dan dinas di provinsi,” tegasnya. ia mengakui USBN lebih rentan untuk bocor karena diselenggarakan oleh guru dan pihak sekolah. Namun dia berjanji ke depan akan lebih tegas dalam membahas sistem penyelenggaraan USBN. “Beda dengan UN yang diawasi dan dilaksanakan nasional, langsung dari kami,” pungkasnya.(cr1/JPG)