CURUP, CE - Ada pemandangan yang berbeda terlihat di lingkungan Pemkab Rejang Lebong. Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan ini mengenakan pakaian kerja yang lain dari biasanya. Untuk perempuan semuanya mengenakan kebaya. Sedangkan untuk laki-laki mengenakan batik.
Ya, soal pakaian ini memang sengaja dilakukan Pemkab Rejang Lebong. Sebab pada hari itu bertepatan dengan peringatan hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. "Setahun sekali kita instruksikan seluruh ASN di lingkungan Pemkab RL untuk mengenakan kebaya bagi perempuan dan batik untuk laki-laki. Tujuannya untuk memperingati hari Kartini," terang Sekda RL, RA Denni SH MM. Lebih jauh dikatakan Denni, pengenaan busana adalah agenda rutin yang harus dilakukan pada peringatan hari Kartini. Bukan hanya ASN di lingkungan Setda Rejang Lebong saja yang mengenakannya, namun seluruh ASN yang ada bertugas di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga ikut mengenakan pakaian tersebut. Termasuk pula camat hingga perangkat kelurahan dan juga desa. "Semuanya sudah diintruksikan agar seluruhnya untuk mengunakan pakaian bati dan kebaya di hari Kartini," jelasnya. Melalui hari tersebut Denni menyampaikan, agar para wanita yang ada di Kabupaten Rejang Lebong bisa menjadi, pahlawan di bidangnya masing-masing. Seperti guru yang menjadi pahlawan di bidang pendidikan, dan dokter menjadi pahlawan untuk pasiennya dan ASN Pemkab RL menjadi pahlawan untuk pembangunan di Rejang Lebong yang lebih baik. "Semuanya adalah pahlawan di bidang tugas dan keahlian masing-masing," sampainya. Serta Denni menjelaskan, saat ini wanita tidak perlu angkat senjata untuk menjadi pahlawan. Cukup dengan tidak melakukan tindakan kejahatan dan juga berbuat yang baik bagi diri sendiri dan lingkungan sudah bisa dikatakan sebagai pahlawan. "Untuk ASN sendiri melaksankan tugas dan tidak korupsi atau tindak kejahatan yang lainya sudah cukup menjadi pahlawan di masa kini," ujarnya. Selain itu dirinya meninta, melalui peringtan tersebut, hak dan kewajiban atau kesetaraan gender bisa lebih baik lagi, karena inilah maksud dari perjuangan yang dilalukan pahlawan RA Kartini. Kendati seorang wanita saat ini tidak menutup kemungkian untuk menjadi pemimpin, seperti dicontohkanya Netti Herawati SSos yang menjabat sebagai Wakil Bupati Kepahiang serta banyak kepala OPD yang dijabat oleh seorang wanita. "Semuanya sudah bisa dilakukan, tinggal bagaimana wanita-wanita masa kini mau atau tidak menjadi pahlawan seperti RA Karti dimasa kini," tandasnya. (CE1)Kebaya dan Batik di Hai Kartini
Sabtu 22-04-2017,20:44 WIB
Editor : Curup Ekspress
Kategori :