KEPAHIANG, CE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang saat ini belum merampungkan sebanyak 5 (lima) paket kegiatan kopi sambung. Padahal saat ini sudah dipenghujung tahun anggaran 2018. Untuk diketahui, program kopi sambung yang merupakan kebanggan Pemerintah Kabupaten Kepahiang itu dianggarkan oleh APBD TA 2018 sebesar Rp 2, 5 Miliar dengan Poktan penerima tersebar di 8 kecamatan se-Kabupaten Kepahiang.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Hernawan S PKP melalui Kepala Bidang Perkebunan Deva Yurita Ambarini SP pada Selasa (09/10) kemarin.
Deva menjelaskan sejumlah paket kegiatan kopi sambung saat ini sedang dalam tahap lelang, 3 paket kegiatan diantaranya sudah selesai lelang. Yakni, paket kopi sambung di Kecamatan Muara Kemumu, Ujan Mas-Merigi dan Tebat Karai-Kepahiang.
"Total kegiatan kopi sambung ada 5 paket dengan nilai Rp 2,5 Miliar. Dengan anggaran per paket kegiatan pekerjaan senilai Rp 500 juta, saat ini baru 3 paket kegiatan yang selesai lelang," sampai Deva.
Dijelaskan Deva, pihaknya memastikan realisasi kopi sambung akan selesai sebelum masa anggaran tahun 2018 berakhir, paling lama teknik penyambungan entres kopi terhadap kelompok petani penerima selama 1 (satu) bulan. Pihaknya beralasan, kegiatan penyambungan kopi terlambat direalisasikan lantaran lamanya tahapan lelang pada Unit Layanan Pengadaan (ULP).
"Keterlambatan difaktori kita menunggu petani kopi yang sedang dalam masa panen pada bulan Mei-Juli lalu, kemudian lamanya lelang paket kopi sambung di ULP," kata Deva.
Tak hanya itu, menurut Deva pihaknya berharap saat realisasi program kopi sambung nantinya, kelompok petani penerima dapat dilibatkan. Hal tersebut diharapkan dapat memastikan, kopi sambung terlaksana dengan baik.
"Di masing-masing kecamatan harapan kita kelompok petani penerima bantuan kopi sambung dapat dilibatkan, sehingga mereka dapat melihat langsung teknik penyambungan kopi," singkat Deva. (CE3)