CURUP, CE - Ratusan Warga dari sejumlah Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (28/5) terlihat memadati halaman samping Kantor Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rejang Lebong. Kedatangan ratusan warga yang terjadi secara spontan tersebut terjadi untuk mempertanyakan kejelasan penyaluran bantuan sembako bagi Pekerja Sektor Non Formal yang disalurkan oleh Kelurahan maupun Desa sebelum perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah lalu. Warga yang merasa sebelumnya telah mendaftarkan diri secara langsung ke Disankertrans Rejang Lebong justru tidak mendapatkan bantuan sembako berupa beras seberat 10 kg, Minyak goreng kemasan seberat 2 liter dan 1 Kg gula pasir tersebut.
"Kami hampir setiap hari kesini sejak hari Selasa (26/5) lalu. Kami kesini hanya untuk menanyakan kejelasan bantuan sembako ini saja pak. Sebelum Lebaran kemarin, ada pembagian sembako yang disalurkan oleh pihak kelurahan kami pak. Saat saya datang ke kantor lurah sembako jatah bantuan saya tidak ada pak. Kata orang kelurahan sembako jatah saya sudah diambil orang lain pak. Padahal saya sudah daftar dari pertama kali dibuka pendaftaran di kantor Disnakertrans Rejang Lebong, " ujar Siti Aminah (35), Warga Kelurahan Air Putih Baru Kecamatan Curup kepada CE di halaman Kantor Disnakertras rejang Lebong, Kamis (28/5).
Sementara itu, Lurah Air Putih Baru, Hanapi menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Diakui Hanapi, kondisi tersebut sebenarnya bisa terhindar jika Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rejang Lebong tidak membuka pendaftaran secara langsung di Kantor Disnakertrans beberapa waktu lalu. Sehingga data penerima tidak simpang siur seperti kondisi saat ini.
"Masalah yang terjadi sebenarnyab adalah data penerima yang simpang siur dalam penyaluran bantuan sembako ini. Sebelum lebaran lalu, Disnakertrans menyerahkan bantuan sembako ke kelurahan untuk dibagikan sesuai data dari RT. Nah ternyata, Disnakertrans sendiri sebelumnya telah membuka pendaftaran meminta Warga sektor pekerja non formal menyerahkan KTP dan KK. Ya jelas akhirnya ricuh seperti ini, karena data penerimanya berbeda," tegas Hanafi.
Terpisah Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syafawi saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan seputar kericuhan penyaluran sembako tersebut. Syafawi hanya mengatakan jika saat ini pihaknya sedang melakukan kembali verifikasi data Warga yang telah mendaftarkan diri langsung ke Disankertrans Rejang Lebong dengan cara menyetorkan fotokopi KK dan KTP.
"Ini sedang kita lakukan verifikasi ulang Pak," singkat Syafawi saat ditemui di lokasi.
Pantauan CE dilokasi, ratusan Warga yang datang terlihat berdesak - desakan ingin menemui petugas untuk mempertanyakan kejelasan bantuan tersebut tanpa mengindahkan lagi protokol kesehatan Covid 19. Ironisnya, kondisi tersebut justru dibiarkan oleh pihak Disnakertrans RL. (CW1)