CE ONLINE - Pedagang beras yang berada di Pasar Atas Curup, Kabupaten Rejang Lebong mengeluhkan semakin sepinya pembeli semenjak pandemi Covid 19. Karena belakangan ini pemasukan pedagang menurun drastis karena sepinya pembeli.
Hal ini disampaikan Zulkifli (57), pedagang yang sudah 12 tahun berjualan beras di Pasar Atas Curup, mengatakan kurangnya pembeli beras ini sangat sepi pembeli semenjak pandemi terkadang setiap harinya mereka membeli hanya per satu cupak.
"Ya memang sepi, semenjak adanya pandemi ini ya kalo untuk harga berasnya sih masih stabil tidak ada kenaikan yang signifikan tetapi yang jadi permasalahannya daya pembelinya merosot turun," katanya.
Beras yang Zulkifli ambil berasal dari lebong dan pasma yang di ambil setiap persedian stok menipis. Sementara itu harga beras di tokonya relatif stabil di kisaran angka Rp. 15 ribu hingga Rp. 18 ribu per/kgnya tergantung kualitas masing-masing beras.
Hal serupa juga di alami pedagang beras lainnya seperti Mar (55) kali pertama ia mengalami penurunan omset pendapatan hingga 70 %.
"Mau gimana lagi pendapatan saya kan sebelumnya Rp. 8 juta/perhari semenjak sepinya pembeli berkurang pendapatan saya hanya Rp. 1 juta itulah yang membuat kami terpukul," sampainya.
Mar juga mengungkapkan sepinya pembeli lantaran masyarakat banyak yang mendapatkan bantuan berupa sembako dari pemerintah ataupun pihak-pihak lainnya. Dengan demikian, masyarakat tentu tidak membeli beras ke pasar karena persediaan bahan pokok melimpah.
Berdasarkan pantauan, sejumlah kios pedagang beras di pasar Atas Curup ini tidak banyak di padati konsumen, banyak dari pedagang hanya duduk-duduk sambil mengobrol menunggu pembeli. Mereka berharap musibah pandemi Covid 19 ini cepat berakhir sehingga pemulihan perekonomian masyarakat kembali normal terutama kami para pedagang bisa mendapatkan omset yang relatif stabil lagi. (CW1)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: