CE ONLINE - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi memastikan tidak akan ada pelaksanaan proyek fisik dalam anggaran APBD-P tahun 2020. Ia mengatakan bahwa juga sempat menerima informasi adanya anggaran untuk pembangunan tower di Dinas Kelautan dan Perikanan. Jika memang benar, maka Sumardi memastikan anggarannya dalam APBD-P akan dicoret.
"Ada infonya pembanguna Tower di Dinas Kelautan dan Perikanan itu nanti akan kita cek di banggar. Jika memang ada, maka akan langsung kita coret, karena memang sudah tidak memungkinkan lagi dilaksanakan," ujarnya.
Sumardi menyebut, ada 2 alasan yang membuat tahun ini sama sekali tidak ada proyek fisik, yang dikerjakan termasuk dalam APBD-P. Diantaranya disebabkan oleh dana refocusing penanganan pandemi Covid-19.
"Kesatu itu memang karena Covid-19. Kedua, dana masuk baik dari transfer daerah maupun Pandapatan Asli Daerah (PAD) memang tidak terkaferkan," kata Sumardi.
Adapun fokus anggaran untuk APBD-P tahun ini masih fokus pada penanganan Covid-19. Apalagi untuk realisasinya saja, masih sangat minim, yang hanya mampu menyerap 50 persen dari total anggaran yang tersedia.
Hal tersebut tentunya menyebabkan serapan anggaran banyak yang tidak terserap.
Selain itu, anggaran APBD-P nantinya juga akan difokuskan pada pembayaran hutang Pemprov Bengkulu kepada pihak ketiga.
"Selain fokus pada realisasi Covid-19 yang belum maksimal. Kita juga fokus pada pembayaran hutang kepada pihak ketiga yang totalnya sekitar Rp 101 miliar itu. Jadi tahun depan, walaupun mungkin masih ada hutang, tapi tidak seberapa lagi lah," pungkasnya. (CE2)