Dewan Soroti Belanja Barang dan Jasa

Jumat 27-11-2020,11:14 WIB
Reporter : Retno Sepnia Ningrum
Editor : Retno Sepnia Ningrum

CE ONLINE - Rapat paripurna dengan agenda penyampaian nota keuangan tentang RAPBD Provinsi Bengkulu tahun 2021, digelar Kamis (26/11) kemarin. Namun terkait hal ini, Dewan sempat menyoroti terkait dengan belanja barang dan jasa.

"Salah satunya yakni belanja barang jasa sebesar Rp 637 miliar yang tertuang dalam salah satu belanja daerah pada Rancangan APBD Provinsi," sampai Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.IP MM.

Seperti diketahui, untuk proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp 3,062 triliun dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 948 miliar, pendapatan transfer sebesar Rp 2,1 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 1,068 miliar.

Sedangkan untuk belanja daerah sebesar Rp 3,052 triliun. Rinciannya, belanja operasi sebesar Rp 1,895 triliun yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp 1,2 triliun, belanja barang dan jasa sebesar Rp 637 miliar, belanja hibah sebesar Rp 43,3 miliar.

"Yang saya lihat dari pidato nota pengantar yang disampaikan Plt Gubernur itu yang janggal adalah belanja barang dan jasa mencapai Ro 637 miliar. Bagikan saja kurang lebih 41 OPD (organisasi perangkat daerah). Berarti rata-rata di OPD itu sebesar Rp 15,5 miliar, terlalu besar," ujarnya.

Sementara itu, untuk belanja modal hanya Rp 736 miliar, belanja tidak terduga sebesar Rp 8 miliar, belanja transfer sebesar Rp 412 miliar.

"Masa belanja modal hanya Rp 736 miliar, sementara belanja barang dan jasa sebesar Rp 637 miliar, nanti akan kita evaluasi lagi saat dibahas di banggar," ungkap Edwar.

Terpisah Plt Gubernur Bengkulu, H. Dedy Ermansyah, SE mengatakan dalam APBD Provinsi Bengkulu tahun 2021 anggaran untuk penanganan covid-19 menjadi prioritas. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu telah mendapatkan kabar terbaru dari pemerintah Pusat, untuk vaksin Covid 19 sudah ada dan akan mulai didistribusikan ke setiap daerah termasuk Provinsi Bengkulu, pada awal tahun 2021 mendatang.

"Karena kita masih berada dimasa pandemi covid-19, maka di APBD tetap memprioritaskan penanganan covid-19," singkatnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait