1 Orang 2 Dosis, Vaksin Masih Kurang

Selasa 05-01-2021,11:07 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Jatah 20.280 dosis vaksin Covid-19 atau Sinovac tahap pertama dari PT Biofarma, Senin (4/1) kemarin tiba di Bengkulu. Namun jatah tersebut dinilai masih kurang. Ini sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni S.KM M.Kes usai serah terima vaksin Covid-19 ini.

Diketahui bahwa untuk tahap pertama ini vaksin Covid tersebut akan didistribusikan untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes). Sedangkan berdasarkan data nasional, jumlah Nakes yang ada di Provinsi Bengkulu ada sekitar 17 ribu Nakes.

"Satu orang itu kan 2 dosis. Jadi jika dilihat dari data nasional jumlah Nakes berarti kita membutuhkan setidaknya 34 ribu dosis," sampai Herwan.

Dikatakannya, kekurangan tersebut tentunya nanti akan dikoordinasikan lagi dengan pihak Kemenkes dan juga PT Bio Farma.

"Kekurangan itu, mudah-mudahan dalam waktu dekat akan disusulkan, kita memastikan seluruh Nakes akan mendapatkan vaksin," kata Herwan.

Sedangkan untuk pendistribusian ke Kabupaten sendiri, Herwan meyebutkan masih akan menunggu instruksi dari Kemenkes RI dulu. Apalagi saat ini emergency use authorization atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih belum keluar.

"Intinya sementara ini vaksin ini masih akan kita simpan di Cool Room ini, sampai ada instruksi berikutnya dari Kemenkes RI," ujarnya.

Sementara itu Herwan mengatakan, nantinya ada 1,2 juta jiwa penduduk Bengkulu yang menjadi sasaran pemberian vaksin. Tahap pertama pelaksanaan vaksin dilakukan pada Januari - April 2021, khusus untuk tenaga kesehatan. Tahap selanjutnya adalah pada bulan April 2021 hingga Maret 2022.

"Untuk masyarakat umum pemberian vaksinasi pada tahap dua yakni diatas bulan April, sasarannya ada 1,2 juta jiwa," kata Herwan.

Sementara itu, pada masyarakat umum diberikan pada usia 18 - 59 tahun yang memiliki resiko terpapar covid - 19. Nantinya, sebelum diberikan, penerima vaksin harus dipastikan kondisi kesehatannya.

"Sebelum divaksin, dilakukan analisa dulu, di wawancarai, bagaimana kondisi kesehatannya, bagaimana tingkat alergi dan sebagainya. Yang paling utama orang yang divaksin harus sehat," ungkap Herwan.

Tags :
Kategori :

Terkait