CE ONLINE - Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan, pemulihan ekonomi di wilayah provinsi Bengkulu perlu dilakukan dengan beberapa evaluasi.
Salah satunya mengenai penyerapan anggaran baik dari APBD dan APBN dalam penggunaan dana di bidang pendidikan serta peningkatan kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Bengkulu.
Hal ini, jelas Rosjonsyah, didasarkan atas data dari Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Badan Perbendaharaan (DJBP) Bengkulu. Anggaran APBN yang diperuntukkan bagi masyarakat, penggunaannya masih terbilang rendah akibat terdampak pandemi Covid-19.
"Ini harus ditanggapi bersama oleh semua elemen pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun oleh Kabupaten dan Kota," sampainya.
Dikatakan Wagub Rosjonsyah, bahwa pemulihan ekonomi nasional termasuk di provinsi Bengkulu sangat bertumpu pada belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Maka dari itu, perlu jadi perhatian bersama agar pemulihan ekonomi dapat berjalan cepat.
Selain itu juga, tambah Rosjonsyah, pengaruh pemanfaatan subsidi dan keringanan pajak dan bunga bank bagi UMKM menjadi faktor penting. OJK juga mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong bangkitnya sektor usaha yang dapat memberikan multiplier effect tinggi bagi pemulihan perekonomian.
"Tim pemulihan ekonomi Bengkulu meminta pendataan UMKM secara lengkap sehingga bisa mendapatkan bantuan dana, dan insentif bunga bank," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Rosjonsyah meminta harus dilakukan sebaik mungkin dan dilakukan pemantaun dari sejak awal. Sehingga penggunaan anggaran menjadi efektif dan efisien untuk pemulihan ekonomi Bengkulu. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: