CE ONLINE - Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menyampaikan konsolidasi bersama antara Pelabuhan Tanjung Priok, DPRD Provinsi Bengkulu, PT. Pelindo II, dan PD Bimex merupakan langkah awal dan bagian program seratus hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu Bengkulu yaitu menjaga stabilitas harga komoditi.
"Kita tahu Pelindo merupakan sentral ekonomi di Bengkulu, oleh sebab itu kita upayakan seluruh komoditi nantinya akan keluar melalui Pelabuhan Pelindo, dan ini juga salah satu langkah kita mewujudkan Pelindo II menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan diawali membangun kawasan industri di lahan Pelindo II," sampainya.
Di sisi lain, Rosjonsyah berharap Perusahaan Daerah (PD) Bimex dapat segera berubah status menjadi PT (Perseroan Terbatas), sebab ini salah satu syarat agar dapat mengelola di kawasan Industri Pelindo II.
"Kita juga ingin Bimex dapat berkontribusi menghasilkan PAD bagi Provinsi Bengkulu, sebab setelah dikaji potensi PAD di kawasan industri Pelindo II sangat besar namun belum terkelola dengan baik," jelas Jon sapaan akrabnya.
Sementara Direktur Utama PT. Pelabuhan Tanjung Priok, Drajat Sulistyo mengatakan pelabuhan pulau Baai Bengkulu merupakan pelabuhan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi, dalam beberapa tahun ke depan Bengkulu akan terhubung dengan Tol Trans Sumatera, sehingga arus barang dapat masuk terkoneksi melalui poros tengah Pulau Sumatera.
"Sepertinya pelabuhan yang memiliki masa depan bagus adalah Bengkulu. Karena, pelabuhan yang paling dalam itu hanya ada di Bengkulu, sedangkan di Lampung itu tidak terlalu luas. Dan Palembang, terlalu high cost untuk mengeluarkan barang. Artinya satu-satunya jalan pelabuhan Bengkulu harus dikembangkan menjadi pelabuhan Internasional," sampai Drajat.
Lebih lanjut, menurut Drajat momentum MoU dan kerjasama antara Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) bersama Bimex dan APBB (Asosiasi Pengusaha Baru Bara) menjadi awal yang baik bagi Pelabuhan Bengkulu.
"Kita ingin Bengkulu maju, dan kami (PTP) siap membantu untuk membangun Bengkulu," katanya.
Terpisah Dirut PD Bimex, Ir. Frentindo mengatakan, seperti kesepakatan dengan PTP, dimana pihaknya sebagai operasional kepelabuhan, dan sudah final jika operasional pelabuhan yang dimaksud berada di luar area pelabuhan. Untuk operasional kepelabuhan ini, pihaknya bakal melakukan peningkatan-peningkatan operasi pelabuhan. Baik itu berupa hasil pertambangan, perkebunan, dan lain-lain.
"Dengan begitu, apa yang keluar masuk pelabuhan jelas. Kemudian pelabuhan Pulau Baai yang dikelola PT Pelindo II Cabang Bengkulu, memiliki areal sekitar 1.180 hektar. Tahap awal baru 75 hektar untuk dijadikan kawasan industri. Kemudian dari 75 hektar itu, 30 hektar dijadikan fasilitas umum, sosial dan lainnya yang tidak dikenakan tarif oleh pihak Pelindo," ungkapnya.
Menurutnya, pada fasilitas ini juga Bimex terdapat lahan seluas 5 hektar, yang nantinya dikelola dan dimanfaatkan sebagai kawasan ekonomi.