Tips Berhenti Merokok

Senin 07-06-2021,08:57 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Dokter spesialis penyakit Pandang Tedi Adriyanto berbagi tips berhenti merokok, bagi yang ingin melakukannya. Dokter dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengakui, memang tidak mudah untuk berhenti merokok secara instan.

"Berhenti merokok memang tidak mudah dan instan, karena dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat," ujar Pandang, Sabtu (6/6).

Menurutnya, cara pertama untuk berhenti merokok, adalah mengelola stres terlebih dahulu. Sebab, hal tersebut kerap menjadi salah satu alasan orang memilih untuk merokok. Dia menjelaskan, seseorang menjadi rileks setelah merokok. Baca Juga: Hindari Hipertensi dengan 2 Langkah Sederhana Karena itu, carilah cara lain untuk meredakan ketagangan, seperti mendengarkan musik, pijat, atau yoga.

"Di awal masa percobaan untuk berhenti, sebisa mungkin hindari situasi yang mendatangkan stres," katanya.

Menghindari pemicu bisa membantu upaya berhenti merokok, seperti tidak berkumpul dengan sesama perokok sehingga tidak tergoda untuk kembali mengisapnya.

Bila terbiasa merokok setelah makan, cari cara lain sebagai pengganti, misalnya mengunyah permen karet atau menggosok gigi. Menurut Pandang, terhentinya asupan nikotin umumnya membuat seorang perokok merasa frustrasi, sehingga sering membuat mereka gagal berhenti merokok.

Terapi penggantian nikotin dapat membantu meringankan rasa frustrasi atau gejala putus obat tersebut. Terapi penggantian nikotin sebagai salah satu cara berhenti merokok bekerja dengan melepaskan nikotin dalam kadar rendah secara terus-menerus ke pembuluh darah. Unsur nikotin yang digunakan tidak mengandung tar, karbon monoksida, dan bahan kimia berbahaya lain seperti yang terdapat di dalam rokok.

"Prosedur ini membantu mengurangi hasrat tubuh untuk kembali merokok saat tubuh mulai merasakan hilangnya asupan nikotin," katanya.

Media terapi penggantian nikotin beragam, seperti permen karet, plester yang ditempelkan pada kulit, atau tablet, atau bisa dengan cara disemprotkan ke mulut atau hidung.

Konseling juga bisa jadi upaya berhenti merokok agar seseorang bisa fokus pada strategi berhenti merokok. Terapi ini melibatkan konselor dalam sesi psikoterapi, bisa juga dalam sesi per kelompok.

Tags :
Kategori :

Terkait