CE ONLINE - Jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka diberlakukan di sekolah pada tahun ajaran baru 2021/2022 sesuai dengan kebijakan perintah pusat, maka dinilai perlu perubahan terhadap lingkungan sekolah. Ini sebagaiamana diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi, Dempo Xler, Jumat (11/6) kemarin.
Hanya saja, lanjut Dempo, para siswa meminta agar sekolah itu jangan terkesan monoton. Misalnya hampir seharian para siswa itu belajar di sekolah, namun kembali dibebankan dengan Pekerjaan Rumah (PR).
"Sehingga minim sekali waktu para siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan, ataupun mengikuti pelatihan di luar," ungkapnya.
Dikatakannya, pada umumnya siswa dan guru tingkat SMA/SMK setuju kebijakan pemerintah pusat yang bakal mulai memberlakukan. Meskipun demikian para siswa berharap ada penerapan belajar dan mengajar di sekolah harus lebih bervariasi.
"Pada umumnya baik guru ataupun siswa khususnya dalam wilayah Kota Bengkulu, mendukung dan setuju program tatap muka di sekolah kembali diberlakukan," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya pada prinsipnya juga setuju sekolah tatap muka diberlakukan, karena di sekolah itu siswa tidak hanya belajar ilmu pengetahuan saja. Tapi juga disanalah pembangunan atau pembentukan karakter dan mental siswa.
"Untuk teknis belajar tatap muka, silakan OPD dan sekolah yang mengatur. Tapi tetap mengacu pada petunjuk pusat," ujar Dempo.
Lebih jauh dikatakannya, masalah lain yang juga menjadi perhatian pihaknya terkait sekolah ini, pemerataan penempatan guru dan juga pembangunan sekolah.
"Karena sampai dengan saat ini masih terjadi penumpukan guru, dan pembangunan pada sekolah itu-itu saja. Sehingga harus ada solusi terbaik dalam masalah ini," pungkasnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: