CE ONLINE - Jelang pelaksanaan hari raya kurban yang diperkirakan jatuh pada 20 Juli mendatang, Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, memprediksi ketersediaaan hawan kurban terutama sapi yang saat ini ada pada sentra pertanian rakyat (SPR) di Kabupaten Kepahiang kurang dari kebutuhan akan hewan tersebut.
Dikatakan Kadis Pertanian Kepahiang Hernawan, berdasarkan pengalaman hari raya kurban tahun tahun sebelumnya kebutuhan akan sapi kurban di Kepahiang mencapai 180 ekor, sedangkan ketersediaan sapi yang siap kurban saat ini hanya tersedia kisaran 150 ekor saja.
"Kalau pengalaman tahun tahun lalu, sebelum Covid-19 biasanya setiap tahun kebutuhan hewan kurban jenis sapi itu bisa mencapai 160 sampai dengan 180 ekor, tahun lalu saja sudah Covid-19 dari laporan yang kami terima ada 170 ekor sapi kurban terpotong," ungkap Hernawan.
Jika mengacu pada pengalaman tahun tahun lalu, hari raya kurban tahun ini (2020), sebut Hernawan, Kepahiang mengalami kekurangan stok sapi kurban dikisaran 20 persen dari biasa. Dimana dari pendataan yang dilakukan pihaknya pada setiap SPR yang ada di Kabupaten Kepahiang jumlah ekor sapi yang sudah siap korban hanya kisaran 150 ekor.
"Tapi tidak masalah, biasanya kekurangan ini nanti bisa ditutupi oleh pedagang luar atau hewan kurban dari luar daerah," ujarnya.
Sementara itu hewan kurban jenis kambing. Sambung Hernawan, tidak mengalami kendala karena diperkirakan jumlah ekor kambing yang saat ini ada pada SPR, bisa mencukupi kebutuhan tersebut. Dimana biasanya untuk kambing kurban hanya diangka 350 ekor hingga 400 ekor.
Yang menjadi persoalan tegas Hernawan, bukan pada ketersediaan hewan kurban yang ada pada SPR di Kabupaten Kepahiang, melainkan pengawasan terhadap hewan hewan korban yang akan dipotong.
Karena itu menurut Hernawan pihaknya merasa perlu untuk melakukan operasi pengawasan terhadap seluruh hewan kurban sebelum dilakukan pemotongan.
"Kalau pengawasan sudah pasti dan ini menjadi kewajiban kami untuk melakukan pengawasan, terutama terhadap kesehatan dan pemenuhan syaarat hewan kurban itu sendiri. jangan sampai ada nati hewan kurban yang mengidap penyakit yang itu juga berbahaya pada manusia yang mengkonsumsinya, karena itu perlu dilakukan pemeriksaan oleh petugas kami terlebih dahulu sebelum nanti dilakukan pemotongan," ucapnya.
Oprasi pengawasan terhadap hewan kurban lanjut Hernawan, akan dilakukan pihaknya dengan mendatangi seluruh SPR dan pedagang hewan kurban yang ada di Kepahiang.