CE ONLINE - Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama penulis dari Universitas Pakuan Dr. Andi M. Asrun, S.H. M.H menyusun sebuah buku yang mengangkat sejarah tentang Pahlawan Nasional dari Bengkulu yakni Fatmawati. Dimana Fatmawati sendiri merupakan istri Presiden Soekarno, Ibu Negara pertama Republik Indonesia dan penjahit Bendera Sangsaka Merah Putih.
"Kita berharap buku ini dapat segera terbit, sehingga semua orang baik tingkat daerah, nasional hingga internasional mengetahui sejarah bahwa Fatmawati adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Bengkulu," sampai Sekda Provinsi, Hamka Sabri.
Dikatakan Hamka Buku ini juga akan menjadi literatur sejarah peran penting Fatmawati dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Ini penting mengingat banyak juga yang belum tahu bahwa ibu Fatmawati ini berasal dari Bengkulu," katanya.
Terpisah Penulis Buku Fatmawati Dr. Andi M. Asrun SH MH mengatakan sejarah Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih bernuansa sangat heroik. Dimana dalam kondisi hamil tua dirinya tetap mengambil peran sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Dikatakannya, diseluruh perjuangan kemerdekaan itu puncaknya adalah Proklamasi, dan proklamasi diiringi dengan pengibaran bendera.
"Sejarah bendera ini bukan hanya sejarah bendera fisik, lembaran kain putih disambung kain merah, tapi ini menyangkut jiwa bangsa, menyangkut identitas bangsa. Sejarah ibu Fatmawati menjahit bendera ini adalah puncak dari sejarah perjuangan orang Bengkulu untuk kemerdekaan Indonesia," ungkap Andi.
Andi menyebutkan, sejarah perjalanan Bendera Merah Putih pun tak kalah heroik dan penuh perasaan emosional. Tatkala agresi militer Belanda ke II, bendera yang dijahit ibu Fatmawati ini harus dipisahkan bagian putih dan merahnya untuk diselamatkan dari tangan penjajah Belanda. Atas perintah Bunga Karno bendera ini kemudian dijahit kembali ketika ibukota kembali ke Jakarta dan situasi sudah aman.
"Sekali lagi sejarah menjahit bendera merah putih oleh ibu Fatmawati bukan sekedar sejarah pribadi dia, bukan hanya sekedar sejarah dari Bengkulu, tapi ini adalah sejarah nasional. Jadi puncak perjuangan rakyat Bengkulu untuk kemerdekaan Indonesia diberikan melalui ibu Fatmawati dengan menjahit Bendera Merah Putih," ujarnya.
Selain itu Fatmawati juga sosok wanita yang mempunyai karakter pribadi yang kuat dan pengetahuan yang luas, atas dasar bimbingan orang tuanya tokoh pergerakan Muhammadiyah di Bengkulu dan hasil bertukar pikiran bertahun-tahun dengan Bunga Karno. Hal itu ditunjukkannya saat mendampingi Presiden Soekarno pada masa awal kemerdekaan.
"Semua hal tersebut akan terangkum dalam buku yang sedang saya tulis saat ini," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: