CE ONLINE - Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bengkulu wilayah Kepahiang Yudi Riswanda, S.Hut, mengaku siap untuk melakukan pemangkasan atau penebangan pohon pohon besar di sepanjang Jalan Lintas Pegunungan Kepahiang-Bengkulu, khususnya yang berada di Wilayah Kabupaten Kepahiang. Hanya saja tegas Yudi itu harus terlebih dahulu adanya permintaan dari pemerintahan setempat.
Ini disampaikan Yudi ketika dihubungi melalui ponselnya, menjawab upaya KPHL Bengkulu, mengantisipasi terulangnya peristiwa Minggu (11/7) yang hingga merenggut korban jiwa atas musibah tumbangnya pohon besar yang berada di kawasan hutan lindung register V Kabupaten Kepahiang.
"Kami bisa saja melakukan pemangkasan bahkan penebangan sekalipun, sesuai dengan kewenangan kami KPHL, terhadap pohon-ponon besar yang memiliki resiko tumbang. Tapi kami juga harus memiliki dasar, seperti permintaan dari Pemkab Kepahiang melalui BPBD," ungkap Yudi.
Disebutkannya, sepanjang jalan wilayah pegunungan Kepahiang- Bengkulu, banyak terdapat pohon pohon besar yang berusia mungkin sudah puluhan bahkan ratusan tahun, yang sewaktu waktu dapat saja tumbang karena faktor usia dari tanaman tersebut. Tidak hanya tumbang tapi juga dapat mengancam masyarakat pengguna jalan seperti yang terjadi Minggu (11/7).
"Contoh saja kejadian Minggu lalu,kalau berdasarkan cuaca saat kejadian tidak ada hujan dan tidak ada angin kencang tapi karena faktor usia pohon itu tumbang sendirinya," ujarnya.
Keberadaan pohon pohon besar yang berada di atas lereng pegunungan sepanjang jalan Kepahiang - Bengkulu yang masih tampak berdiri kokoh, dapat saja tumbang pada waktu waktu cuaca ekstrim hujan yang disertai angin kencang. Apa lagi pada pohon pohon yang sudah berusia tua dan tidak memiliki kekuatan terhadap kondisi cuaca di wilayah sekitar.
"Intinya kami bisa saja melakukan pemangkasan, asal ada permintaan, dan jika memang diperlukan silahkan BPBD melakukan pemetaan dan penataan terlebih dahulu nanti ajukan ke kami, hanya saja karena ini kawasan HL, tidak semua bisa kita lakukan pemangkasan hanya pada pohon pohon yang dinilai rawan dan membahayakan saja," tegasnya.
Disampaikan Yudi, kawasan pegunungan jalan lintas Kepahiang-Bengkulu masuk dalam wilayah rawan terjadinya bencana alam, tidak hanya pada tumbangnya pohon pohon besar, tapi kawasan itu juga rawan terjadinya tanah longsor. Karena itu pula dirinya meminta masyarakat untuk dapat meningkatkan kewaspadaan saat berada di wilayah sepanjang Jalan Kepahiang- Bengkulu khususnya Desa Tebat Monok berbatasan langsung dengan Bengkulu Tengah, terutama pada musim musim hujan yang disertai angin. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: