Kasus Membludak Akibat Klaster Pesta Pernikahan

Selasa 03-08-2021,13:21 WIB
Reporter : Sari Apriyanti
Editor : Sari Apriyanti

CE ONLINE - Membludaknya kasus konfirmasi Covid-19 yang terjadi belakangan ini di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang H. Tajri Fauzan, S.Km, M.Si, tidak bisa dipungkiri disebabkan oleh cluster pesta pernikahan. Yang mana disampaikan Tajri, sejak banyaknya kegiatan pesta pernikahan yang berlangsung saat ini, berbanding lurus dengan banyaknya kasus konfirmasi yang ditemukan. Bahkan Tajri pun meyakini fenomena banyak orang yang sakit saat ini 50 sampai dengan 70 persennya karena Covid-19.

"Kalau mau jujur, dari fenomena banyak orang yang sakit saat ini 50 sampai dengan 70 persennya itu covid-19, tapi kami keterbatasan tenaga untuk melakukan tracing seluruhnya, sehingga data yang kami miliki sampai dengan hari ini (kemarin, red) jumlah kasus di Kabupaten Kepahiang hanya sebanyak 1.375," ungkap Tajri.

Jika semuanya dilakukan pemeriksaan tegas Tajri, angka kasus konfirmasi di Kabupaten kepahiang akan jauh lebih banyak dari pada data yang ada saat ini. Penyebabnya sambung Tajri, maraknya pesta pernikahan yang tidak menerapkan prokes. Dan hampir dipastikan tidak ada pesta pernikahan yang menerapkan proses.

"Clusternya pesta pernikahan," tegasnya.

Untuk itu ditegaskan Tajri, Pemerintah Kabupaten Kepahiang melalui Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kepahiang mengeluarkan SE larangan untuk menggelar pesta pernikahan, sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 yang saat ini tengah mengalami lonjakan kasus.

"Yang kami khawatirkan kini bukan lagi pesta cluster pernikahan, tapi cluster keluarga, penularannya terjadi dalam keluarga itu sendiri," ucapnya.

Dalam satu keluarga ada satu orang yang terpapar sebut Tajri, akan menularkan pada anggota keluarga yang lain, sehingga saat ini muncul fenomena baru banyak orang yang sakit dengan gejala yang sama baik dalam satu keluarga maupun dalam satu lingkungan.

Tapi dibalik itu semua Tajri mengapresiasi adanya peningkatan kesadaran kolektif ditengah tengah masyarakat saat ini. Yaitu kesadaran masyarakat untuk mengisolasi diri saat yang bersangkutan merasa kesehatannya terganggu.

"Alhamdulillah, meski tidak dilakukan pemeriksaan, kami lihat hari ini kesadaran masyarakat kita sudah mulai tumbuh dengan sendirinya, yang sakit sudah mau untuk melakukan isolasi, dan ini kami pikir cukup baik dalam upaya kita bersama sana untuk mencegah penularan Covid-19," tukas Tajri (CE7)

Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait