CE ONLINE - Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU, tetap bertekad untuk menyelesaikan hingga tuntas sisa pembangunan 3 link jalan yang tahun lalu di sempat direncanakan untuk diselesaikan dengan pembiayaan pinjaman daerah terhadap PT Sarana Multi Infrastruktur PT SMI (Persero). Meski tahun ini proyek pembangunan 3 link jalan tersebut mangkrak akibat dari tidak komit nya, manajemen PT. SIM untuk menyelesaikan pembayaran pekerjaan terpasang.
"Ini sudah menjadi tekad kami untuk menyelesaikannya, bagaimana nanti caranya, karena selain tekad terbukanya 3 akses jalan ini juga sangat ditunggu tunggu oleh masyarakat," ungkap Bupati.
Ketiga proyek pembangunan jalan sisa PT SMI itu sebut Bupati, pembangunan jalan Pusat Pemerintahan-Barat Wetan, jalan Cinto Mandi-Langgar Jaya-Damar Kencana dan pembangunan jalan Renah Kurung-Batu Bandung.
"Karena ini sudah jadi tekad dan kebutuhan masyarakat, lanjutannya akan kita biayai melalui APBD atau nantinya bisa juga melalui pinjaman dengan Bang Bengkulu (BB)," sebut Bupati.
Berapa anggaran yang diperkirakan masih diperlukan untuk melestarikan 3 paket pembangunan jalan tersebut ? Dikatakan Bupati, jika kebutuhan anggarannya sedang dilakukan pengkajian dan hitungan oleh pihak teknis dalam hal ini Dinas PUPR Kepahiang.
"Belum kita hitung yang jelas kita hanya melanjutkan dan menyelesaikan sisanya tentu saja tidak akan sebesar hitungan awal dengan PT SMI yang mencapai Rp 59 miliar," singkat Bupati.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kepahiang yang disinggung soal rencana pertemuan dengan PT SMI, mengaku jika sampai dengan kemarin pihaknya belum mendapatkan jawaban atas surat permohonan pihaknya untuk melakukan pembicaraan terkait dengan rencana pemutusan kontrak kerjasama pinjaman daerah. Sedangkan surat tersebut sudah dilayangkan pihaknya sejak beberapa bulan lalu.
"Belum ada perkembangan, mungkin karena dalam situasi penerapan PPKM sehingga mereka (SMI, red) belum berani mengundang kami untuk bertemu. Tapi sudah ada gambaran sebelumnya mereka mengajak membicarakan hal ini melalui daring, kami rasa tidak pas karena banyak hal yang akan kita bahas dengan PT SMI itu, sehingga permintaannya pun kami tolak dan kami mau bertemu langsung tatap muka," ungkap Sekda.
Meski belum ada jawaban kapan diantara Pemkab Kepahiang dengan SMI bisa bertemu sejara langsung, untuk rencana awal Pemkab memutus kontrak kerjasama tetap terus berjalan, karena tegas Sekda, Pemkab Kepahiang sendiri merasa tidak memandang perlu lagi untuk meneruskan perjanjian tersebut, yang disebabkan panjangnya proses birokasi dari manajemen PT SMI untuk melakukan pencairan dana pinjaman daerah, sehingga proses yang rumit dan bertele-tele itu menganggu rencana kerja lain Pemkab Kepahiang. (CE7)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Whatsapp +628 2178 6396 51
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI: