CE ONLINE - Mungkin bagi pelaku pembuangan bayi dikawasan hutan lindung daerah pengunungan Kepahiang-Benteng, kehadiran seorang bayi tidak memiliki arti. Tapi hal tersebut tidak bagi puluhan bahkan ratusan dan mungkin juga jutaan warga lain.
Terbukti sejak viral dengan berita penemuan bayi dalam kawasan HL di Desa Tebat Monok pada Minggu (22/8), sudah ada sedikitnya 26 orang yang menghubungi Unit PPA Sat Reskrim polres Kepahiang untuk mengadopsi bayi perempuan tersebut.
Dikatakan Kapolres Kepahiang AKB Suparman SIK, MAP, melalui Kasat Reskrim AKP Welliwanto Malau SIK, MH, tidak sedikit pula pengajuan itu datang dari para petinggi yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Sampai dengan saat ini posisi bayi itu masih berada di RSUD Kepahiang, dan kondisinya baik dan sehat," ungkap Malau.
Dibenarkannya, jika sampai dengan kemarin pihaknya banyak menerima permintaan dari masyarakat yang ingin untuk mengadopsi sang bayi mlang itu, bahkan disebutkan Malau tidak sedikit pula ada dari masyarakat yang datang langsung untuk menawarkan diri menjadi orang tua dari bayi perempuan itu.
"Banyak ada yang datang langsung, ada juga yang menghubungi melalui HP, untuk mengadopsinya, tapi kami belum berani untuk memutuskannya, karena sekarang ini posisi bayi masih dalam perawatan medis di RSUD Kepahiang," ujarnya.
Dan diakui Kasat, kalau tidak sedikit pula ajuan itu datang dari para petinggi daerah.
Disi lain penyidik Unit PPA Sat Reskrim Polres Kepahiang, masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa terduga pelaku yang telah tega melakukan penelantaran dengan membuang seorang bayi tak berdosa yang ditemukan warga dalam kawasan hutan lindung (HL) jalan Lintas Kepahiang - Bengkulu Tengah (Benteng), tepatnya wikayah Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang. Sehari paska penemuan sedikitnya sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa penyidik guna mengungkap siapa terduga pelaku yang kejam membuang darah dagingnya sendiri.
Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim AKP Welliwanto Malau, SIK, MH didampingi Kanit PPA Bripka Yulia Dini Fitri Utami, hasil penyidikan sementara pihaknya belum bisa berkesimpulan banyak karena belum mendapat petunjuk yang mengarah pada calon terduga pelaku pembuangan bayi malang tersebut.
"Belum ada perkembangan, kami masih melakukan proses lidik sejauh ini baru ada 4 saksi yang baru kami periksa untuk diambili keterangan," ungkap Kanit.