CE ONLINE - Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) yang ada tidak bakal mampu menutupi turunnya proyeksi pendapatan pada tahun anggaran 2021. Dikatakan Anggota Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring SH MH bahwa, dengan kondisi itu kemungkinan besar tidak banyak perubahan yang terjadi dalam APBD.
"Kita ketahui bersama, jika SILPA APBD tahun 2020 itu berkisar Rp 102,54 miliar. Namun yang bisa dimanfaatkan hanya sedikit sekali dari total tersebut. Bahkan setelah kita cermati, SILPA yang bisa dimanfaatkan atau diformulasikan tidak mampu menutupi proyeksi penurunan pendapatan pada APBD tahun ini," sampainya.
Dikatakannya, dalam pembahasan APBD Perubahan tahun ini, tidak banyak kegiatan yang bakal berubah. Meskipun demikian singkronisasi, bahkan rasionalisasi harus tetap dilakukan.
"Karena bisa jadi, dengan penurunan pendapatan ada beberapa kegiatan yang anggarannya malah tidak tersedia. Sementara SILPA tidak mampu menutupi," katanya.
Usin menerangkan, namun terkait singkronisasi dan rasionalisasi itu baru diketaui secara pasti setelah dilakukan pembahasan APBD Perubahan. Dimana dalam pembahasannya nanti dilakukan komisi-komisi di DPRD Provinsi dengan OPD selaku mitra.
"Tentunya dibahas secara detail nantinya," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, untuk pembahasan sendiri diagendakan mulai berlangsung pekan depan. Kalaupun nantinya terjadi pegeseran anggaran, tetap disesuaikan dengan program skala prioritas.
"Yang jelas menurunnya pendapatan, berdampak besar terhadap realisasi kegiatan. Apalagi kita tidak bisa berharap banyak dari SILPA," singkatnya. (CE2)
Ingin Berlangganan Koran? Hubungi Kontak Whatsapp +62 821-7863-9651
IKUTI JUGA AKUN MEDIA SOSIAL CE DIBAWAH INI: