CE ONLINE - Bagi masyarakat yang hendak berpergian dan datang ke Bengkulu menggunakan moda transportasi udara (Pesawat) saat ini tidak perlu lagi menunjukkan tes swab PCR.
Dikatakan Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah saat ini bagi masyarakat yang hendak terbang dengan pesawat, cukup dengan swab antigen saja.
"Untuk terbang ke luar Provinsi atau masuk ke Bengkulu dari luar kini cukup hanya menggunakan swab antigen saja. Jadi tidak perlu lagi swab PCR," ungkapnya.
Dikatakannya bahwa, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan empat maskapai yakni, Lion, CityLink, Garuda dan Batik Air, mereka setuju jika hendak keluar masuk Bengkulu cukup dengan menggunakan Swab Antigen.
Namun, Ia menghimbau agar masyarakat Provinsi Bengkulu untuk terus menjalankan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Meskipun, saat ini kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu mulai melandai.
"Meski demikian kita minta masyarakat untuk terus mematuhi prokes meski kasus Covid-19 semakin melandai, jangan kendor dalam upaya mematuhi protokol kesehatan," sampainya.
Lebih jauh ia mengayakan, saat ini vaksinasi di Provinsi Bengkulu digenjot lebih keras lagi. Hal itu, guna memutus mata ratai penyebaran Covid-19 serta bisa menjalankan kegiatan seperti biasanya.
"Saat ini vaksinasi juga terus kita genjot, untuk terus mengurangi angka positif Covid-19. Alhamdulillah saa ini tren Covid di Bengkulu sudah mulai melandai," pungkasnya.
Sementara itu, diketahui sebelumnya terkait percepatan vaksinasi juga diminta oleh Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu yang menyoroti capaian vaksinasi Covid-19 yang masih jauh dari target yang ditetapkan sebelumnya. Dari data yang diperoleh capaian vaksinasi untuk dosis 1 sudah mendekati angka 50 persen di Kota Bengkulu. Sedangkan wilayah kabupaten masih di bawah 30 persen.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler memperkirakan, sulitnya capaian vaksinasi selain disebabkan stok vaksin yang masih terbatas, juga belum adanya gerakan secara bersama-sama antar instansi terkait di daerah ini, dan hal itu juga tidak serentak dilakukan.