CURUPEKSPRESS.COM, BENGKULU- Sebanyak 4 orang korban jiwa berhasil ditemukan oleh petugas gabungan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Basarnas, BPBD dan Relawan Kota Bengkulu. Dalam peristiwa kebakaran toko New Khatulistiwa yang berada di jalan KZ Abidin, Selasa (23/11) kemarin semuanya ditemukan sudah meninggal di lantai 3 bangunan tersebut.
Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi sejak pukul 06.00 WIB ini, keempatnya berhasil ditemukan setelah petugas melakukan proses pemadaman api selama 6 jam.
"Totalnya ada 4 orang korban jiwa yang tadi kita evakuasi. Pertama kita mengevakuasi 3 orang satu dewasa dan dua anak-anak yang dalam keadaan berpelukan. Kemudian tidak jauh dari lokasi tersebut kita kembali megevakuasi 1 korban jiwa lagi," ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bengkulu, Yuliansyah dalam keterangannya.
Yuliansyah menjelaskan, saat petugas melakukan evakuasi, semua korban ditemukan tidak jauh ke arah depan gedung berlantai 4 tersebut.
"Untuk 3 korban itu posisinya sekitar 5 meter dari depan gedung, sedangkan 1 korban lagi posisinya juga tidak jauh dari ketiga orang tersebut," ujarnya.
Selain itu, Yuliansyah juga menyebutkan bahwa pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam melakukan proses evakuasi korban. Dimana petugas menemukan kendala lantaran pada bangunan tersebut tidak ditemukannya jalur evakuasi.
"Yang juga sempat membuat petugas kesulitan, pada saat proses evakuasi. Dimana petugas tidak menemukan jalur untuk evakuasi pada bangunan ini," kata Yuliansyah.
Hingga wawancara ini dilakukan Yuliansyah mengakui bahwa pihaknya masih belum mengetahui identitas dari keempat korban tersebut. Dimana keempat korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk kemudian dilakukan proses identifikasi.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran sendiri, pihaknya juga masih belum mengetahui apa penyebabnya dan dari mana api berasal.
"Kondisinya api sangat besar, belum lagi kondisi setiap lantai pada bangunan ini memiliki trali dan troli yang juga cukup menyulitkan petugas. Untuk penyebab api sendiri juga belum bisa kita prediksikan," sampai Yuliansyah.