Pekan Depan, Sidang DPO Aji Seri

Pekan Depan, Sidang DPO Aji Seri

4ed7afac1b728e9e4984be7d59c4cd5a879a2dc0

Pekan Depan,

Sidang DPO Aji Seri

KEPAHIANG, CE - Kendati menjadi buron dan masuk dalam Daftar Pencarian orang (DPO), terdakwa kasus Tipikor TPA Muara Langkap, H. Aji Seri akan terus berlanjut hingga ke meja hijau. Rencananya sidang perdana dengan terdakwa H. Aji Seri ini akan digelar Selasa (15/11) mendatang di Pengadilan Tipikor Kota Bengkulu. Pasalnya beberpa waktu lalu penyidik Kejari Kepahiang telah melakukan pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Tipikor Kota Bengkulu. "Berkas perkara sudah kita limpahkan ke Pengadilan Tipikor, untuk jadwalnya persidangannya akan dilaksanakan Selasa mendatang dengan agenda pembacaan dakwaan," sampai Kajari Kepahiang H. Wargo SH beberapa waktu lalu. Disampaikan Wargo, karena hingga sekarang ini yang bersangkutan telah dinyatakan DPO dan belum ditemukan, maka persidangan yang dilakukan secara In Absensia atau sidang tanpa adanya terdakwa. "Walaupun DPo Aji Seri belum ditemukan kita tetap akan melaksanakan persidangan dan tetap diadili. Karena berkas perkara sudah lengkap dan sudah memenuhi untuk dilaksanakan persidangannya," sampai Wargo. Ia mengatakan karena terdakwa masih DPO maka untuk tuntutan perkaranya tidak ada hal yang meringankan terdakwa. Ini karena terdakwa sendiri tidak mempunyai niat baik kepada penyidik Kejari kepahiang. "Dengan dinyatakannya DPO, dengan itupula terdakwa dianggap melawan hukum dan tidak koeperatif. Maka dari itu tuntutan yang akan dijatuhkan nantinya tidak ada pertimbangan keringanan terhadap terdakwa," ujar Wargo. Pihak Kejari Kepahiang juga masih menyarankan supaya DPO AS menyerahkan diri saja. Sebab bagaimanapun juga terdakwa masih bisa ditemukan. Selain itu dalam kehidupannya terdakwa juga tidak akan tenang dan selalu dihantui oleh ketakutan. "Jika hingga vonis nantinya DPO AS tidak juga menyerahkan diri sampai kapanpun kehidupan AS tidak akan tenang. Oleh karena itu kita menyarankan supaya AS berniat baik dengan menjalani sejumlah resiko yang telah dilakukan selama ini," tutupnya. (CE3)

Sumber: