Rehab Bendungan Rp 2,7 Miliar

CURUP, CE - Tahun ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Rejang Lebong menganggarkan dana sebesar Rp 2,7 miliar untuk biaya rehab bendungan. Dikatakan Plt Kadis PU, Selamet Riadi melalui Kabid Pengairan Suhadi ST bahwa dana tersebut diperuntukkan untuk perehaban sebanyak 3 lokasi bendungan.  "Tahun ini bendungan yang mendapat jatah perehababn itu ada tiga. Diantaranya Bendungan Belumai I di PUT, Bendungan Seguring di Curup Utara dan juga Tik Datar di Curup Tengah," sampainya.

Suhadi mengatakan bahwa dari ketiga bendungan yang kan mengalami perehaban tersebut, bendungan Belumai adalah bendungan yang paling diutamakan. Pasalnya Bendungan tersebut kemarin sempat jebol sehingga membuat persawahan dan bahkan Balai Benih Ikan (BBI) Belumai milik Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Rejang Lebong sempat mengalami permasalahan air.

"Saat ini perbaikan yang memang perlu itu adalah Bendungan belumai, karena itu mengairi ribuan hektar sawah dan bahkan BBI milik Disperkan," terangnya. Menurutnya, bendungan bekas bangunan Belanda tersebut bukan hanya akan dilakukan perbaikan dan juga perehaban saja. Akan tetapi akan dilakukan pelebaran, dari lebar semula hanya 6 meter, maka akan dibuat selebar 22 meter.

"Untuk lebih memperlancar kebutuhan akan air masyarakat sana termasuk juga BBI itu, untuk itu kami kan melakukan pelebaran bendungan tersebut. Tidak tanggung, dana yang kami keluarkan untuk satu bendungan ini saja mencapai 1,25 miliar," jelasnya. Adapun untuk dua bendungan lainnya yakni bendungan Seguring dan bendungan Tik Datar. Suhadi mengatakan itu hanya bakal dilaukan pemelihraan rutin saja. Misalnya saja seperti perehaban lantai bendungan, dinding bendungan, pintu air dan lainnya.

"Tentunya untuk kedua bendungan tersebut memakan dana yang lebih kecil. Untuk Seguring dan Tik datar, itu kami anggarkan masing-masing sebsar Rp 750 juta. Jadi total untuk kedua bendungan tersebut mencapai 1,5 miliar," bebernya. Pengerjaan ketiga bendungan itu sendiri ditargetkan paling lambat dapat terlaksana pada bulan Mei mendatang. Sedangkan menurut pengakuan Suhadi saat ini pengerjannya masih dalam proses lelang. "Saat ini masih dalam proses lelang. Namun kemungkinan satu atau dua bulan kedepan ini sudah apat mulai dikerjakan," pungkasnya. (CE2)

Sumber: