40 Ha Lahan Pertanian Terendam
Sawah dan Cabai Terancam Gagal Panen
CURUP, CE - Akibat luapan sungai ujung musi sawah yang berada di Desa Lubuk Kembang dan Desa Batu Panco, kondisi ini berimbas pada areal persawahan warga. Bahkan sampai 36 hektar sawah dan 4 hektar di perkirakan gagal panen. Camat Curup Utara, Marizal Zukirman kepada CE mengatakan bahwa luapan sungai Musi tersebut terjadi pada Kamis (5/5) lalu sekira pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB diareal persawahan bahkan ketinggian air mencapai 4 meter. Sehingga akibat luapan tersebut banyak sawah warga yang rusak dan berakibat gagal panen. Seperti sawah dan tanaman cabai yang dikira 1 bulan lagi seharusnya bisa dipanen.
"Sekitar pukul 17.00 hingga 22.00 kemarin, air membanjiri persawahan sehingga menjadi rusak dan gagal panen. Kerusakan tersebut berada di dua Desa prakiraan sawah yang terendam 36 Ha," ujarnya. Bukan hanya berimbas pada areal persawahan saja, namun juga berimbas pada tanaman cabai warga, dan areal jagung manis namun sudah berhasil panen. Diprakiraan untuk cabai sendiri kerugian masyarakat berkisar hingga puluhan juta.
"Yang jelas kerugian dari warga bisa sampai 40 juta rupiah untuk cabai," sampainya. Sementara pihaknya berharap kepada 3 desa baik Desa Lubuk Kembang, Desa Batu Panco dan Desa Dusun Sawah untuk bersama mengusahakan adanya pengusulan bronjong untuk menahan luapan air atau bersama sama mencari jalan terbaik untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
"Nanti kita akan coba koordinasi ke 3 Desa terdampak banjir ini, untuk memikirkan permasalahan tersebut tidak lagi terjadi," katanya. Terpisah Kades Batu Panco, Jauhari SE mengatakan bahwa tidak bisa dipungkiri areal persawahan tersebut berimbas banjir akibat luapan sungai Musi. Pasalnya sawah tersebut berdekatan dengan aliran sungai yang hanya berjarak kurang lebih 25 meter jadi jika hujan lebat dan air naik sawah ikut terendam bagian yang dekat bibir sungai. "Karena ini (sawah) dekat dengan bibir sungai, memang akan berimbas banjir pada areal persawahan yang hanya berjarak 25 meter saja dan kita akan data terlebih dahulu berapa jumlah sawah yang rusak," terangnya.
Banjir ini juga yang pertama saja namun dalam seminggu ini saja sudah 3 kali dan parahnya sekira bulan 3 tahun 2016 lalu bahkan hampir seluruh kawasan areal persawahan terendam dan beberapa ternak warga seperti kambing dan kerbau hanyut terbawa arus luapan air. "Dalam seminggu ini sudah 3 kali terjadi bahkan di 2016 lalu sekira bulan 3 luapan air sangat besar," tandasnya. (CE5)
Sumber: