Masjid Soeharto dengan Gerbang Masuk Menyerupai Al qur’an
Mengunjungi Masjid Baituurahman Kesambe Baru
Masjid Baiturrahman yang berada di Kesambe Baru Kecamatan Curup Timur adalah sebuah masjid yang dibangun oleh mantan Presiden RI Soeharto melalui Yayasan Amal Bakti Pancasila (YAMP). Masjid tersebut kini sudah banyak melakukan pembugaran namun tidak mengubah bentuk awal pembangunannya. Semakin Indah, semakin menarik dan tentu besar harapan masjid tersebut merupakan salah satu bentuk dalam mewujudkan Kabupaten Religius. Berikut Laporannya.
Masjid Baiturrahman didirikan pada tahun 1986. Masjid tersebut merupakan bantuan dari Yayasan Amal Bakti Pancasila yang saat itu diketuai oleh Presiden Soeharto. Pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan diresmikan pada 22 Oktober 1986 oleh Menteri Transmigrasi Bapak Martono.
Lokasi masjid jika dari pusat kota yang berkisar 5 hingga 10 menitan yang juga terletak di jalan lintas Curup - Lubuklinggau dengan luas lahan kurang lebih 9600 m2. Jika melihat lokasi masjid banyak fasilitas yang bisa didapat, serta masjid ini merupakan sebuah pusat ibadah, dakwah serta menjadi sebuah pusat pendidikan bagi warga Kesambe Baru dan juga menjadi syiar agama/ adzan 5 waktu bagi warga disekitarnya.
"Masjid ini diresmikan pada 1986 dan atas bantuan dari Yayasan Amal Bakti Pancasila Presiden Soeharto," ujar Ketua BKM M Hardi melalui Sekretaris BKM Febriyadi.
Pada masjid ini juga lokasi parkir juga begitu luas sehingga bisa dimanfaatkan bagi musafir yang melintas untuk memarkirkan kendaraannya dihalaman parkir masjid tersebut sedangkan daya tampung masjid tersebut bisa menampung puluhan mobil.
Bahkan jika pada saat Idul Fitri kendaraan yang singgah hingga mencapai ratusan kendaraan yang terhitung dari lebaran pertama hingga keempat sore hari. Sedangkan daya tampung masjid ini bisa berkisar sekitar 300 hingga 400 warga terutam bagi warga RT 4, RT 5, RT 6 Kelurahan Kesambe Baru serta bagi para pengendara lalu lintas.
Masjid yang didirikan sejak 1986 ini bentuknya tidak berubah sama sekali sejak awal pembangunan hanya saja bisa dilakukan pengrehaban maupun pembuggaran. Karena tidak memperbolehkan untuk mengubah hal tersebut, namun jikapun ingin menambah fasilitas lain diperbolehkan asal jangan bentuk masjid yang diubah.
Terhitung sejak 2010 hingga 2017 sekarang masjid Baiturrahman ini sudah banyak melakukan pembugaran dan penambahan fasilitas baru, seperti pembanguan halaman dengan paving blok, pembangunan sekolah TK Islam (Raudhatur Athfal), dibangun dengan swadaya masyarakat, pembelian tanah berukuran 13 X 60 m2 yang diperuntukkan bagi sekolah (madrasah MDA) yang berada disamping masjid tersebut, pembanguan rumah penjaga masjid/ rumah guru ngaji,
pembangunan WC dan tempat wudhu, pembuatan garasi motor bagi jamaah (musafir), pembangunan mimbar/ podium, pembangunan menara masjid setinggi 28,60 meter tahun 2014 yang selesai dikerjakan 2015, pembuatan taman taman bunga dan penanaman pohon lindung tahun 2015, penggantian atap yang telah rusak dari asbes ke genteng metal jenis mutyroof tahun 2016.
"Sejak 2010 setidaknya puluhan fasilitas sudah kita bangun untuk kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan ibadah," sampainya.
Sedangkan untuk tahun 2017 ini dan baru selesai dikerjakan adalah gerbang masuk ke dalam Masjid Baiturrahman. Menariknya, gerbang masuk tersebut menyerupai Rehal dan Alqur'annya. Ternyata dalam pembangunan gerbang masuk menyerupai al Qur'an tersebut terinspirasi dari perjalanan menuju ke kota Masjidil Haram. Indahnya, jika mulai menjelang malam hari, keindahan tersebut semakin tampak dan menarik dengan lampu lampu yang mengelilingi gerbang masuk tersebut. (**)
Sumber: