Warga BUR Tewas Tergantung

BUR, CE - Pada Minggu (16/12) malam kemarin, warga di Kecamatan Bermani Ulu Raya (BUR) Kabupaten Rejang Lebong dikagetkan dengan penemuan jasad pria dengan kondisi tewas tergantung. Pria yang diketahui berinisial AS (42) warga Desa Air Bening Kecamatan BUR tersebut ditemukan tergantung dengan menggunakan selendang pada pukul 21.45 WIB.

Informasi dihimpun CE, kronologis kejadian tersebut bermula saat isteri korban (WD) pulang kerumah sekira pukul 16.30 WIB. Namun pada saat pulang kerumah, WD (isteri) tidak mendapati suaminya berada di rumah dan berusaha melakukan pencarian hingga pukul 21.00 WIB. Tak kunjung ketemu, akhirnya isteri korban melaporkan kepada perangkat desa. Setelah itu perangkat desa dibantu warga melakukan pencarian terhadap korban. Tak lama pasca pencarian tepatnya pukul 21.45 WIB, salah satu warga mendapati korban di sebuah bekas gudang/ penggilingan huller milik Aho. Namun posisi korban dalam posisi dengan leher tergantung di kayu lantai di gudang yang diketahui bekas penggilingan warga setempat. Tidak lama berselang pasca mendapat informasi, anggota Polsek BU langsung mengecek TKP dan melakukan evakuasi terhadap korban ke Puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Jery Rahmat Mustika SIK melalui Kasat Reskrim AKP Jery Antonius Nainggolan SIK membenarkan adanya salah satu warga yang tewas gantung diri di wilayah hukum Polsek BU. Menurutnya, bahwa pasca kejadian anggota Polsek BU langsung mengecek TKP dimana ditemukannya korban tewas gantung diri.

"Saat dilakukan pemeriksaan di UGD Puskesmas, di tubuh korban tidak ditemui tanda-tanda kekerasan dan hasil visum menunjukkan bahwa korban murni bunuh diri. Sedangkan dari pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut, dan hari ini (kemarin, red) korban di makamkan di TPU setempat," ujarnya kepada wartawan. Sedangkan menurutnya, bahwa motif sementara korban nekat mengakhiri nyawanya dengan gantung diri diduga karena korban mengalami depresi kesehatan. Karena korban dalam 10 hari terakhir mengalami sakit.

"Sedangkan motif lain diduga karena faktor ekonomi," katanya. (CE5)

Sumber: