Pembelian Hewan Kurban Diprediksi Turun
CURUP, CE - Sejumlah peternak hewan kurban seperti kambing, sapi dan kerbau di Rejang Lebong mengeluhkan, jika daya beli untuk hewan kurban tahun 2020 ini atau 1441 Hijriah menurun dari tahun sebelumnya. Dimana tahun ini pembelian 50 % dari tahun sebelumnya dua pekan sebelum Idul Adha berlangung. Hal ini sendiri ikut dipicu dari dampak pandemi covid 19 yang cukup mempengaruhi seluruh tatanan ekonomi di Rejang Lebong termasuk jual beli hewan ternak.
"Tahun ini daya beli masyarakat Rejang Lebong menurun, kita sampai dengan saat ini 2 pekan sebelum lebaran haji masih saja sepih pembeli. Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang sudah ramai mencari hewan kurban," sampai Untung (43) salah satu pengepul yang memasok untuk wilayah Rejang Lebong dan Kepahiang.
Untung menyampaikan, jika biasa dua pekan sebelum hari H pihaknya sendiri sudah menjual sapi hingga 40 ekor. Namun tahun ini baru 18 ekor sapi yang terjual, begitu juga dengan kambing yang belum begitu banyak dipesan masyarakat untuk menjadi hewan kurban, dimana sampai dengan saat ini sendiri pihaknya masih memiliki stok hewan kurban untuk kambing 30 ekor.
"Namun kambing kita ini belum ada yang terjual sama sekali, sedangkan stok kita ini banyak," ungkapnya.
Pihaknya sendiri hanya menginformasikan saja, jika saat ini harga kambing untuk hewan kurban dengan berat 50 Kg dijual dengan harga Rp 2,5-3 juta. Pihaknya sendiri masih berharap daya beli bisa meningkat sampai mendekati hari H pemotongan hewan kurban.
"Harapan kami masih banyak yang beli, namun nampaknya sulit untuk mencapai sepeti tahun kembali, paling memingkinkan jika melihat situasi saat ini hanya setengahnya," terangnya.
Sementara itu Kepala UPTD Puskeswan Curup drh Firi Asdianto di Rejang Lebong, menyampaikan, jika pihaknya sendiri satu pekan sebelum hari H akan turun kelapangan untuk memantau hewan-hewan kurban yang ada di Rejang Lebong, layak atau tidak menjadi hewan kurban baik secara kesehatan dan secara hadistnya hewan kurban.
"Jadi satu pekan sebelum itu kita turun, untuk memastikan seluruh hewan kurban ini layak," ujarnya.
Bukan hanya itu saja pada hari H pembotongan hewan kurban dirinya dan tim yang ada juga akan memantau proses kesiapan pemotongan, yang mana lebih pada hegienis cara pemotongan dan juga pembagian hewan kurban yang ada di Rejang Lebong. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya pemotongan hewan yang tidak pas dan tidak sesuai dengan syariatnya.
"Karena kebersihan dan hegienis ini sangat perlu, karena dagingnya dikonsumsi oleh orang banyak, jangan sampai menimbulkan masalah baru untuk pengkonsumsinya," pungkasnya. (CE1)
Sumber: