Realisasi APBN Meningkat Ditengah Pandemi

Realisasi APBN Meningkat Ditengah Pandemi

BENGKULU, CE - Dalam masa pandemi Covid-19 ini, Kanwil Direktrorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu mencatat, realisasi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Bengkulu semester 1 hingga Juni 2020 mengalami peningkatan. Dari rilis yang disampaikan Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Rabu (15/7) kemarin tercatat belanja negara pada semester pertama ini sudah mencapai Rp 2,5 triliun.
"Meski diterpa pandemi Covid-19, namun kinerja realisasi APBN di Provinsi Bengkulu masih cukup baik. Dari segi belanja negara juga tercatat meningkat sebesar 40 persen. Dimana pada semester pertama tahun 2019 lalu, belanja negara hanya sebesar Rp 2,4 triliun," ungkap Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra.
Begitu juga dengan pendapatan dan hibah yang angkanya mencapai Rp 870,5 miliar atau meningkat sebesar 203 persen dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 428 miliar.
"Jumlah ini jika dibandingkan pada semester yang sama di tahun 2019 lalu, juga jelas peningkatannya, dimana tahun lalu tercatat hanya sebesar Rp 835,6 miliar," kata Ismed.
Dikatakannya bahwa, meningkatnya realisasi kinerja APBN dari sisi pendapatan didorong oleh peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 710,5 miliar dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 160 miliar. Sementara itu, belanja negara di Provinsi Bengkulu pada semeseter pertama ini terbanyak masih didominasi oleh belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1,49 triliun dan dana transfer ke daerah serta dana desa sebesar Rp 1,07 triliun.
"Jika dibandingkan dengan semester 1 tahun lalu, realisasi belanja pemerintah pusat pada semester 1 tahun ini mengalami penurunan. Sementara angka realisasi dana transfer ke daerah serta dana desa mengalami peningkatan," terangnya.
Lebih jauh Ismed mengatakan, pada semester 1 tahun 2019 realisasi belanja pemerintah pusat di Provinsi Bengkulu tercatat sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan pada semester 1 tahun 2020 tercatat sebesar Rp 1,49 triliun. Sementara belanja negara berupa dana transfer ke daerah serta dana desa pada semester 1 tahun 2020 tercatat sebesar Rp 1,07 triliun atau mengalami peningkatan dibandingkan semester 1 tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp 650 miliar.
"Belanja pemerintah pusat menurun disebabkan banyak kegiatan yang dipangkas selama Covid-19 ini. Sedangkan dana transfer ke daerah dan dana desa meningkat karena pemerintah pusat ingin memulihkan perekonomian daerah ditengah pandemi Covid-19," ungkap Ismed.
Terpisah Kepala Kantor Wilayah Direktoral Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bengkulu-Lampung, Eddi Wahyudi mengatakan, realisasi pendapatan negara dari penerimaan pajak di Provinsi Bengkulu pada semester 1 tahun ini mengalami peningkatan sebesar 5 persen. Peningkatan tersebut berasal dari pertumbuhan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar positif 30%.
"Hal ini dapat terjadi mengingat PPN berperan sebesar 42% dari total penerimaan pajak. Akan tetapi, penerimaan pajak PPh Non Migas mengalami pertumbuhan negatif sebesar 7% di Semester pertama ini," singkatnya. (CE2)

Sumber: