Harga TBS Kelapa Sawit Tinggi, Dewan Minta Pertahankan
CE ONLINE - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Fitri S.E meminta agar harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang saat ini di Provinsi Bengkulu cenderung tinggi agar dipertahankan.
Hanya saja sayang tingginya harga jual TBS kelapa sawit tersebut pada saat produksi tanaman kelapa sawit masyarakat sedang rendah.
"Seperti di Kabupaten Mukomuko saja, sebanyak 11 Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) atau Crude Palm Oil (CPO) saat ini membeli TBS kelapa sawit dengan harga paling rendah Rp 1.670 dan paling tinggi Rp 1.800 per kilogram. Dimana harga tersebut cenderung tinggi jika kita bandingkan sebelumnya," ungkap Fitri.
Namun Fitri menyayangkan, tingginya harga tinggi itu tidak sebanding dengan kondisi produksi tanaman kelapa sawit masyarakat, dimana hasil produksinya sedang rendah. Lantaran saat ini kondisi buah kelapa sawit sedang atau dalam masa ngetrek.
"Jadi sangat kecil dampak kenaikan harga itu terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Fitri.
Menurut Politisi Gerindra ini, seharusnya kondisi harga yang tinggi seperti ini dipertahankan. Sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit.
"Kalau selama inikan, di saat produksi kelapa sawit turun, maka harga naik. Begitu juga sebaliknya, jadi terkesan petani kelapa sawit itu dilarang sejahtera," ujarnya.
Sementara itu, Fitri menyebutkan, dalam masalah ini juga seharusnya Pemerintah Daerah (Pemda) juga bisa hadir, dan memberikan solusi terbaik. Mengingat daerah lain bisa harga TBS kelapa sawitnya tinggi.
"Sementara daerah kita masih saja berkutat dengan harga yang lebih rendah ketimbang daerah lain," pungkasnya. (CE2)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*geniee */?> /*amp advernative */?>