Kinerja BB Cukup Bagus, Dihadapan Dewan

Kinerja BB Cukup Bagus, Dihadapan Dewan

Ridwan Nurazi

CE ONLINE - Memenuhi panggilan dewan, Selasa (17/11) kemarin Komisaris Utama Bank Bengkulu (BB), Ridwan Nurazi memastikan bahwa BB tidak akan turun kasta menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dimana saat ini kurang lebih BB masih memiliki kekurangan modal inti sebesar Rp 130 miliar lagi untuk mencapai modal inti yang ditargetkan POJK sebesar Rp 1 Triliun hingga akhir tahun 2020 ini.

"Kita pastikan BB tidak akan turun kasta jadi BPR. Malah kita dengar kabar sudah ada yang tarik uangnya karena mendengar kabar tersebut. Kita yakin dan optimis modal inti sebesar Rp 1 Triliun tersebut dapat tercapai hingga akhir tahun ini," sampai Ridwan.

Ia mengatakan, selama ini hanya komunikasi yang perlu ditingkatkan dan perlu dimaksimalkan lagi. Sedangkan dari segi kinerja, perkembangan Bank Bengkulu sendiri menurut Ridwan sudah cukup bagus.

"Selama ini komunikasi kurang maksimal, dan dilakukan secara terus menerus inilah yang membuat tidak bagus. Sedangkan untuk langkah yang akan diambil oleh BB dalam memenuhi modal tersebut keungkinan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya," ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto mengatakan, pihaknya sudah meminta penjelasan terkait dengan POJK yang mewajibkan pemenuhan modal inti sebesar Rp 1 Triliun. Dimana BB menyampaikan bahwa pihaknya akan menjual saham kepada pihak ketiga untuk memenuhi modal tersebut.

Namun karena dalam hearing kemarin Direktur Utama Bank Bengkulu tidak hadir, sehingga masih belum ada keputusan yang diambil terkait teknis untuk pemenuhan modal inti tersebut.

"Kita maklumi keterangan dari para Komisaris yang hadir bahwa Dirut BB belum bisa hadir karena masih sakit. Nanti setelah beiau sembuh baru kita akan adakan hearing lanjutan terkait teknis pemenuhan modal inti tersebut," ujarnya.

Suharto menyatakan, dalam hearing kemarin, intinya semua pihak tidak setuju jika sampai BB turun kasta menjadi BPR. Maka dari itu apapun teknis yang ditempuh, sampai dengan akhir Desember mendatang modal inti Rp 1 triliun tersebut wajib dipenuhi.

"Alhamdulillah dari rapat tadi kita semua sepakat tidak rela Bank Bengkulu jadi BPR. Berarti opsinya tetap dipertahankan, jadi kita tunggu saja kapan Dirut BB bisa melakukan hearing lanjutan. Mudah-mudahan secepatnya setelah HUT Provinsi selesai," pungkasnya. (CE2)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Sumber: