Bengkulu 5 Besar Daerah Rawan Pemilu
CE ONLINE - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu menyampaikan bahwa secara umum Bengkulu berada di level 5 dengan angkanya 74,86 persen untuk angka Indeks Kerawanan Pemilu (IKP). Dimana diketahui 9 provinsi pelaksana Pemilihan Gubernur (Pilgub) yang masuk dalam IKP yang cukup tinggi.
"Untuk IKP berdasarkan dimensi sosial politik, Bengkulu berada di peringkat ke 5 dibandingkan provinsi lain, atau angkanya 86,2 persen," sampai Komisioner Bawaslu Provinsi Bengkulu Devisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Fatimah Siregar.
Dikatakannya bahwa, untuk dimensi keamanan, Bengkulu berada di angka 63,31 persen atau kerawanan sedang, dan otoritas penyelenggara pemilu, diangka 76,66 persen atau sedang tapi cenderung tinggi 76,66 persen. Sedangkan dari penyelenggara negara, berada sedang tapi cenderung rendah yaitu angkanya 57,82 persen, dan kerawanan yang sangat tinggi pada relasi kuasa di tingkat lokal, dengan angka 78,16 persen.
"Dilihat dari pemilu yang bebas dan adil, Bengkulu dengan indikator tentang hak pilih, berada di kerawanan tinggi di angka 78,05 persen. Sedangkan dari pelaksanaan kampanye, berada di angka sedang yaitu, 55,81 persen. Sementara pada pelaksanaan pemungutan suara di duga sangat tinggi di angka 72,73 persen," ungkap Fatimah.
Lebih lanjut di lihat dari ajudikasi atau keberatan pemilu, ia menyebutkan, untuk Bengkulu di duga akan banyak keberatan yang dilihat dari kejadian yang sudah ada. Hanya saja saat ini masih berada di angka 42,48 persen, dan pengawasan pemilu di angka 75,73 persen.
"Kemudian di lihat dari kontestasi sangat tinggi terhadap indikator hak politik di angka 100 persen. Sedangkan proses pencalonan yang sudah berlalu, kerawanan tinggi di angka 79,84 persen dan di masa kampanye, juga IKP-nya tinggi," ujarnya.
Selanjutnya utuk partisipasi pemilih, IKP sangat tinggi atau di angka 100 persen. Lalu dari Parpol di angka 74,90 persen, dan partisipasi publik dalam pengawasan di angka 88,0 persen.
Seterusnya untuk hak pilih, Bengkulu kerawanan tinggi berada di peringkat 8 dari 9 provinsi, dan penolakan pilkada karena covid 19, sangat rendah atau di angka 37,60 persen.
"Jika dibandingkan IKP Bengkulu pada bulan Februari 72,08 persen. di masa pandemi secara umum pada Juni masih berada di level 6, tapi cenderung turun di angka 69,79 persen, dan pada bulan September naik drastis di angka 74,21 persen serta November lalu di angka 74,85 persen," ungkap Fatimah.
Sementara itu, terkait dugaan politik uang, ditambahkan, Bengkulu berada di kerawanan tinggi yaitu 70,60 persen, dan indikator jaringan internet kerawanannya 100 persen. Peningkatan jumlah daerah rawan ini, disebabkan kondisi pandemi yang tidak turun, dan pemutahiran data pemilih yang belum selesai.
"Solusinya kita akan terus meningkatkan koordinasi dengan pihak penyelenggara, agar warga yang belum terdaftar bisa menggunakan hak pilih dengan baik. Termasuk juga selalu menerapkan protokol kesehatan pada masa pemungutan dan penghitungan suara nanti," pungkasnya. (CE2)
IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:
Sumber: